Aug 06, 2022 16:37 Asia/Jakarta
  • Banjir di Iran.
    Banjir di Iran.

Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti, ucapan belasungkawa Rahbar kepada korban banjir.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei menanggapi bencana banjir yang melanda Iran baru-baru ini dengan menekankan bahwa pihak berwenang harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir.

Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam sebuah pesan yang disampaikan Sabtu (30/7/2022) malam menyampaikan belasungkawa kepada para korban, dan berterima kasih kepada para pejabat atas kehadiran cepat dan upaya berbagai pihak untuk membantu para korban banjir, dan menuntut kelanjutan dari tindakan dan upaya tersebut.

"Insiden banjir yang mengerikan dan merusak di banyak bagian negara ini telah menyebabkan sejumlah orang-orang terkasih meninggal dunia, terluka dan kehilangan hartanya," tulis Rahbar dalam pesannya.

"Saya menyampaikan simpati yang mendalam kepada semua orang yang tersayang, saya menyampaikan belasungkawa kepada para korban insiden ini, dan saya menuntut otoritas terkait di negara ini mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki semua kerusakan," tegasnya.

Dalam pesannya, Ayatullah Khamenei menegaskan, "Saya merasa perlu berterima kasih kepada para pejabat atas kehadiran cepat di daerah-daerah yang terkena dampak banjir dan juga upaya berbagai pihak yang memberikan bantuan, atau mereka yang bertanggung jawab untuk membantu para korban banjir. Tindakan mulia yang diberkati ilahi ini harus dilanjutkan untuk mengurangi efek dari peristiwa menyakitkan ini yang menjadi tugas kita semua."

Hamid Nouri: Saya tidak Membaca Keputusan Pengadilan karena tidak ada Penerjemah

Hamid Nouri, warga Iran seraya menjelaskan bahwa Swedia memberikan kepadanya teks keputusan pengadilan dengan bahasa negara ini mengatakan, karena tidak memiliki penerjemah, ia tidak tidak membaca teks keputusan pengadilan Swedia.

Hamid Nouri, warga Iran pada 9 November 2019 ditangkap setibanya di Swedia oleh aparat keamanan negara ini dan mendekam di penjara selama 32 bulan. Ia ke Swedia untuk menyelesaikan perselisihan keluarga putri angkatnya.

Nouri didakwa pengadilan Swedia terlibat di peristiwa yang diklaim berkaitan dengan 34 tahun lalu di Iran. Para pengadu kasus ini mayoritasnya anggota kelompok munafik Mujahedin-e Khalq, MKO.

Sekaitan dengan ini pengadilan Swedia Kamis (14/7/2022) menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Nouri berdasarkan tuduhan kelompok teroris MKO.

Menurut laporan IRNA, Hamid Nouri menegaskan bahwa setelah 19 hari berlalu sejak keputusan pengadilan, dia belum berhasil membaca teks hukuman penjara seumur hidup terhadapnya. Sementara ia memiliki waktu 21 hari untuk mengajukan banding atas keputusan pengadilan.

Berdasarkan statemen Nouri, Swedia yang menyadari bahwa ia tidak memahami bahasa negara ini, memberinya teks keputusan pengadilan berbahasa Swedia dan sampai saat ini mereka tidak memberi penerjemah kepadanya.

Kemlu Iran Tanggapi Sanksi Baru AS

Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran menanggapi sanksi baru AS terhadap negaranya.

Departemen Keuangan AS hari Senin mengumumkan bahwa mereka telah menempatkan nama-nama perusahaan baru dalam daftar sanksi dengan dalih hubungan dengan Iran. Perusahaan-perusahaan ini berbasis di UEA, Cina, Singapura, dan Malaysia.

Jubir Kemlu Iran, Nasser Kanani Chafi Selasa (2/8/2022) pagi mengatakan, "Ketergantungan Gedung Putih terhadap sanksi dan penggunaan instrumennya merupakan indikator sistem dominasi Amerika, dan perubahan pemerintahan di negara ini tidak membuat perbedaan dalam pendekatannya,".

"Pejabat pemerintahan Biden telah berulang kali menyebut kebijakan tekanan maksimum Trump sebagai kebijakan yang gagal dan tidak efektif. Tetapi dalam praktiknya, mereka memperluas kebijakan yang gagal ini. Bahkan terus melanjutkannya ketika terjadi negosiasi untuk kembali ke kesepakatan JCPOA. Mereka tidak menghentikan tindakan sia-sia dan merusak ini," ujar Jubir kemlu Iran.

"Pertama, Republik Islam Iran akan menunjukkan reaksi tegas, kuat dan segera terhadap desakan Gedung Putih untuk melanjutkan sanksi. Kedua, akan menggunakan semua tindakan yang diperlukan untuk menetralisir kemungkinan efek negatif dari sanksi tersebut terhadap perdagangan dan perekonomian nasional," tegasnya.

Kanani Chafi menilai sanksi AS ini mengungkapkan sifat penipuan atas ungkapan belasungkawa dari perwakilan khusus AS untuk Iran.

Sanksi baru AS terhadap Iran dijatuhkan dalam situasi ketika pemerintah Presiden Joe Biden mengklaim bahwa mereka menyiapkan sarana untuk mengembalikan negaranya ke perjanjian nuklir JCPOA melalui negosiasi.

Ekspor Iran ke Negara-Negara Tetangga Tumbuh 26 Persen

Badan Pengembangan Perdagangan Iran mengumumkan pertumbuhan ekspor Iran ke 15 negara tetangga, ditambah India dan Cina sebesar 26 persen.

Ekspor Iran ke 15 negara tetangga ditambah India dan Cina pada semester awal 1401 Hs (April 2022) mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 26 persen.

Badan Pengembangan Perdagangan Iran menyatakan pada April 2022, jumlah ekspor tertinggi di antara negara-negara tetangga ditempati UEA, Irak, Turki, Afghanistan, dan Pakistan.

Menurut laporan ini, jumlah total ekspor Iran ke 15 negara tetangga pada bulan pertama tahun ini senilai 1,426 miliar dolar, yang naik dibandingkan sebelumnya sebesar 1,291 miliar dolar.

Total ekspor Iran ke Cina dan India pada bulan pertama 1401 Hs senilai 1,393 juta dolar, dan total ekspor ke 15 negara tetangga ditambah India dan China pada April tahun ini adalah 3, 220 miliar dolar.

Kementerian Intelijen Iran Tangkap 10 Teroris Takfiri Daesh

Kementerian Intelijen Iran mengumumkan, aparat keamanan negara ini berhasil menangkap 10 teroris Takfiri-Zionis, Daesh yang bermaksud melakukan aksi teror di tengah kerumunan peserta acara duka Imam Hussein as.

"Pada hari Selasa lalu, para teroris Takfiri-Zionis, Daesh yang berusaha melakukan aksi teror di tengah kerumunan peserta acara duka Imam Hussein as, berhasil ditangkap," kata Kementerian Intelijen Iran, Kamis (4/8/2022).

Menurut Kementerian Intelijen Iran, Rezim Zionis setelah mengalami kegagalan besar minggu lalu dalam upayanya meledakan sebuah pusat pertahanan sensitif di Iran oleh para teroris kelompok Komala, sekarang berusaha menutupi kegagalan tersebut, dan membangkitkan kembali semangat milisi bayarannya.

"Kali ini Rezim Zionis berusaha memanfaatkan tim Takfiri Daesh untuk melancarkan operasi teror besar di acara duka Imam Hussein as, namun berhasil digagalkan berkat kesiapan aparat keamanan, setelah milisi bayaran tersebut diawasi pergerakannya mulai dari Turki dan Irak, dan akhirnya para teroris Takfiri tersebut berhasil ditangkap di dua lokasi, di barat dan selatan Iran," pungkasnya.

Pertama Kali, Iran Ekspor Vaksin Hepatitis B dan BCG ke Venezuela

Ketua Institut Pasteur Iran baru-baru ini mengabarkan ekspor paket pertama vaksin Hepatitis B dan BCG ke Venezuela.

Rahim Sarvari, Kamis (4/8/2022) mengatakan, "Iran menjadi satu dari 10 negara eksportir vaksin BCG, dan satu dari lima eksportir vaksin Hepatitis B di dunia, dengan kapasitas produksi 10 juta dosis vaksin Hepatitis B, dan 20 juta dosis vaksin BCG di Institut Pasteur."

Ia menambahkan, "Vaksin BCG dan Hepatitis B termasuk vaksin yang digunakan dan diharuskan dalam program vaksinasi massal EPI di Iran."

"Penyuntikan vaksin-vaksin ini sangat penting dan berharga, dengan cara itu dan dengan biaya rendah, bayi, anak-anak, dan orang dewasa bisa terjaga dari penyakit TBC dan Hepatitis," ujarnya.

Pada saat yang sama Ketua Institut Pasteur Iran juga menyinggung kerja sama institut ini dengan Instituto Finlay de Vacunas, IFV, Kuba.

"Vaksin Corona, PastoCovac sebagai salah satu vaksin efektif dalam proses vaksinasi, mendapat sambutan luas dari masyarakat, dan Iran punya kapasitas untuk mengekspor vaksin ini dengan memperhatikan permintaan sejumlah negara," pungkasnya.

Iran Kecam Serangan Brutal Rezim Zionis ke Jalur Gaza

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam serangan brutal Rezim Zionis ke Jalur Gaza, dan mengumumkan, membela diri dari aksi teror Rezim Zionis adalah hak legal Palestina.

Naser Kanaani, Sabtu (6/8/2022) menilai serangan Rezim Zionis ke Jalur Gaza sebagai aksi kejahatan, petualangan perang dan provokatif.

Ia menambahkan, tanggung jawab kejahatan ini, dan dampak-dampak agresi serta serangan terhadap Palestina dan Jalur Gaza, sepenuhnya ada di pundak Rezim Apartheid Israel.

Menurut Jubir Kemenlu Iran, adalah hak legal rakyat dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina, untuk melawan agresi dan aksi teror Rezim Zionis, dan itu merupakan hak mereka untuk membela diri.

Pada saat yang sama, Naser Kanaani meminta seluruh negara dunia dan organisasi internasional untuk melaksanakan tanggung jawab hukum, moral dan kemanusiaan mereka dalam membela rakyat tertindas Palestina, mengecam aksi Zionis dan mencegah berlanjutnya kejahatan yang merupakan faktor utama instabilitas dan ketidakamanan di kawasan.

Tim Juru Runding Nuklir Iran Bertemu Koordinator JCPOA

Tim juru runding nuklir Republik Islam Iran dalam kelanjutan perundingan di Wina, Austria, bertemu dengan Koordinator JCPOA.

Ali Bagheri Kani, Jumat (5/8/2022) bersama anggota tim juru runding nuklir Iran yang lain, bertemu dengan Koordinator Rencana Aksi Komprehensif Bersama, JCPOA, Enrique Mora.

Para diplomat Republik Islam Iran menegaskan bahwa kelanggengan kesepakatan tergantung pada keseimbangan, dan kepercayaan yang dibalas dengan kepercayaan.

"Masalah-masalah yang diklaim seputar IAEA Safe Guard, muncul karena tekanan politik, dan berlarut-larut juga karena tekanan politik, masalah-masalah itu punya substansi politik dan tidak boleh menjadi instrumen yang disalahgunakan untuk melawan Iran," imbuhnya.

Tim juru runding nuklir Iran terkait atmosfir perundingan di Wina menjelaskan, saat ini waktu menjadi penentu, dan kepercayaan pihak Iran harus dibangun sesegera mungkin. 

Tags