Dewan Medis Iran Minta WHO Cabut Keanggotaan Israel
Ketua Dewan Medis Iran meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selain mengumumkan kondisi darurat kesehatan umum di Jalur Gaza, juga mencabut secebatnya menangguhkan dan bila perlu mencabut keanggotaan Israel di organisasi ini.
Ketua Dewan Medis Iran, Dr Muhammad Raiszadeh dalam wawancaranya dengan ISNA seraya mengisyaratkan serangan Israel ke rumah sakit Shifa di Jalur Gaza dan kerusakan yang ditimbulkan terhadap kesehatan mental masyarakat dunia, menambahkan, mengingat pelanggaran tak manusiawai terbaru terhadap rumah sakit Shifa dan pembunuhan korban terluka yang dirawat di rumah sakit ini, komunitas kedokteran dunia harus menunjukkan respons yang tepat dalam masalah ini.
Raiszadeh mengatakan bahwa rezim genosida Israel telah bertindak melawan semua perjanjian internasional, terutama Konvensi Internasional Jenewa, namun masyarakat internasional diminta untuk mencabut keanggotaan Israel di WHO mengingat kekejaman yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap perempuan, anak-anak dan warga sipil di rumah sakit, pusat kesehatan, ambulans dan korban terluka, dan mengingat serangan keji yang terjadi di rumah sakit Shifa baru-baru ini.
Ketua Dewan Medis Iran, menyatakan bahwa rezim genosida Israel, selain melakukan kejahatan terhadap perempuan, anak-anak dan pasien, juga telah merugikan kesehatan mental masyarakat di dunia. Ia mengklarifikasi bahwa salah satu tugas penting WHO adalah untuk mempromosikan kesehatan masyarakat dunia, dan salah satu komponen promosi kesehatan adalah pembahasan kesehatan mental.
Raiszadeh mengatakan bahwa kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh rezim Zionis dan gambar serta video mereka yang dipublikasikan di dunia telah mempengaruhi kesehatan mental dan psikologis orang-orang di seluruh dunia, sementara salah satu faktor terpenting yang mengganggu kesehatan mental masyarakat adalah kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari rezim Zionis, yang dapat dikatakan telah memaksakan mental corona pada kesehatan mental masyarakat dunia.
Akibat kejahatan biadab rezim pendudukan Israel di Jalur Gaza, 180 pasien, tenaga medis, dan pengungsi Palestina yang diblokade gugur di Rumah Sakit Shifa Gaza. (MF)