May 25, 2024 13:53 Asia/Jakarta
  • Putin dan mendiang presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi
    Putin dan mendiang presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Presiden Rusia, Vladimir Putin saat merespons gugurnya Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi beserta rombongan, mengatakan tidak mengharapkan perubahan dalam kebijakan luar negeri Iran, karena pemerintahan Iran stabil dan kuat.

Menurut laporan RT, Vladimir Putin dalam pidatonya seraya mengisyaratkan bahwa dia yakin Tehran akan melanjutkan jalannya saat ini di kebijakan luar negeri setelah gugurnya Sayid Ebrahim Raisi, mengatakan, "Setelah kejadian yang menyakitkan ini, kita tidak dapat mengharapkan perubahan dalam kebijakan luar negeri Republik Islam Iran, karena pilar-pilar pemerintahan Iran stabil, kokoh dan sepenuhnya dapat diandalkan.”

 

Menjawab pertanyaan salah satu wartawan setelah berakhirnya dialog Rusia-Belarusia, Putin seraya menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri Iran adalah urusan kedaulatan di negara ini; menambahkan, "Iran adalah negara regional besar yang memainkan peran penting dalam isu-isu global."

 

Empat hari lalu, Istana Kremlin mengumumkan belasungkawa Presiden Rusia menyusul kesyahidan mendiang Presiden Iran Sayed Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan rekan-rekannya. Putin juga mengatakan dalam panggilan telepon dengan Mohammad Mokhber, kepala badan eksekutif Iran, bahwa Moskow berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama menyeluruh antara Rusia dan Iran.

 

Dalam panggilan telepon tersebut, Presiden Rusia juga menyebutkan bahwa “Moskow mengapresiasi Raisi dan menganggapnya sebagai mitra yang dapat diandalkan, karena ia berkontribusi banyak terhadap perkembangan hubungan Rusia-Iran”.

 

Sayid Ebrahim Raisi bersama Menlu Hossein Amir-Abdollahian dan rombongan gugur pada Ahad (19/5/2024) dalam perjalanan kembali ke Tabriz usai meresmikan Bendungan Qiz Qalehsi akibat kecelakaan udara di Varzeqan, Provinsi Azerbaijan Timur. (MF)

 

Tags