Pejabat Iran: Ribuan Sinwar dan Nasrullah akan Terlahir di Seluruh Dunia
(last modified Sat, 19 Oct 2024 13:56:54 GMT )
Okt 19, 2024 20:56 Asia/Jakarta
  • Pejabat Iran: Ribuan Sinwar dan Nasrullah akan Terlahir di Seluruh Dunia

Parstoday – Gugurnya Yahya Sinwar, Kepala Biro Politik Hamas, menuai reaksi luas dari para pejabat tinggi politik dan militer Republik Islam Iran.

Pejabat tinggi politik dan militer Republik Islam Iran, menegaskan bahwa poros perlawanan tidak akan pernah terhenti meski para pahlawannya disingkirkan.
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, "Orang seperti beliau (Yahya Sinwar) yang menghabiskan usianya untuk berjuang melawan musuh perampok dan zalim, tidak ada akhir yang pantas selain kesyahidan."
 
Ayatullah Khamenei menambahkan, "Kepergiannya bagi poros perlawanan, menyedihkan, tapi poros ini tidak akan berhenti bergerak meski tokoh-tokoh unggul seperti Syeikh Ahmad Yassin, Fathi Shaqaqi, Abdel Aziz Al Rantisi, dan Ismail Haniyeh, gugur, dan dengan gugurnya Yahya Sinwar, perlawanan tidak akan berhenti. Dengan izin Allah, Hamas tetap hidup dan akan terus hidup."
 
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, mengatakan, "Jihad melawan agresor, dan menghadiahkan kebebasan serta kemerdekaan kepada pemilik hakiki tanah yang dijajah adalah gerakan agung, dan memiliki tujuan luhur yang tidak akan terhenti dengan menyingkirkan pahlawan-pahlawannya."
 
Ketua Majelis Syura Islam Iran (Parlemen) Mohammad Bagher Ghalibaf, menuturkan, "Syahid Yahya Sinwar telah menunaikan janji kepada Tuhan dengan darah sucinya. Perjuangannya hingga tetes darah terakhir, akan mendidik ribuan Sinwar dan Nasrullah, kali ini, di seluruh dunia."
 
Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi, menulis, "Yahya Sinwar, tidak takut mati, ia mencari kesyahidan di Gaza. Ia berperang di medan tempur dengan berani hingga tetes darah penghabisan. Nasibnya menjadi sumber inspirasi bagi seluruh pejuang perlawanan di kawasan, baik rakyat Palestina, maupun non-Palestina."
 
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, menegaskan, "Gugurnya Yahya Sinwar, di medan tempur, dalam peperangan, menunjukkan orang-orang yang dididik di madrasah Islam, dan membuktikan bahwa kesyahidannya dilandasi cita-cita serta nilai-nilai luhur dalam memerangi penindasan, dan sama sekali tidak gentar atas cedera atau gugur di jalan suci ini."
 
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Mayjen Hossein Salami, menulis, "Gugurnya Yahya Sinwar, bukan di kedalaman terowongan-terowongan rahasia Gaza, tapi di jantung peperangan, di atas tanah di garis depan pertempuran melawan pasukan Zionis, dengan berseragam militer, saat sedang memimpin para pejuang perlawanan, sehingga mengungkap kebohongan rekayasa-rekayasa Rezim Zionis."
 
Komandan Militer Iran, Mayjen Sayid Abdolrahim Mousavi mengatakan, "Gugurnya legenda perlawanan, pria tak kenal lelah, yang berjihad di jalan Allah, Yahya Sinwar, sekalipun membuat sedih para pengikut maktab perlawanan atas Rezim Zionis, namun darah sucinya telah menyalahkan api kemarahan para pembela dan pejuang poros perlawanan." (HS)