Imam Khamenei: Perintah Penangkapan Netanyahu Tidak Cukup, Hukuman Mati!
(last modified Mon, 25 Nov 2024 12:15:30 GMT )
Nov 25, 2024 19:15 Asia/Jakarta
  • Imam Khamenei: Perintah Penangkapan Netanyahu Tidak Cukup, Hukuman Mati!

Parstoday – Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dalam pertemuan dengan anggota Basij mengatakan, konfigurasi ideal yang diinginkan Amerika Serikat untuk menjaga kepentingannya adalah menciptakan tirani, diktatorisme, dan kekacauan di negara-negara kawasan.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (25/11/2024) dalam pertemuan dengan ratusan Basij (relawan rakyat) menjelaskan bahwa pemikiran dan maktab Basij, berdiri di atas dua fondasi, yaitu percaya Tuhan dan percaya diri.
 
Ia menambahkan, "Kedua karakteristik unggul tersebut adalah faktor-faktor yang dapat dipastikan mampu mengalahkan kebijakan-kebijakan serta skenario kubu arogansi global."
 
Menurut Imam Khamenei, secara substansial, Basij, adalah sebuah jaringan kebudayaan, sosial dan militer. Ia akan lestari terutama karena alasan keaslian dan akarnya yang menancap di dalam identitas sejarah dan Iran.
 
"Imam Khomeini, sekitar tiga minggu setelah pendudukan 'Sarang Mata-Mata' (Kedubes AS di Tehran), mendirikan organisasi Basij, dan mengubah ancaman besar ini menjadi peluang besar, sehingga organisasi ini bisa menunjukkan manfaat besarnya di bidang sosial, kebudayaan, dan militer," ujarnya.
 
Ayatullah Khamenei, menyebut pengingkaran terhadap kemampuan bangsa-bangsa dunia, dan merendahkan mereka, adalah kebijakan-kebijakan permanen kubu imperialis.
 
Rahbar melanjutkan, "Berdasarkan ayat-ayat Al Quran, Firaun, merendahkan dan menghina bangsanya sendiri sehingga mereka bersedia menyembah dirinya, akan tetapi Firaun, lebih mulia dari para penguasa hari ini di AS dan Eropa. Pasalnya, ia tidak merendahkan bangsa-bangsa lain supaya bisa menjarah kepentingan dan sumber daya negara lain."
 
Pemimpin Revolusi Islam Iran, menganggap Basij, sebagai titik yang berhadapan dengan penghinaan bangsa-bangsa ini, dan dengan menyinggung penghinaan atas Iran, terutama di masa Dinasti Qajar dan Pahlevi, ia menjelaskan,
 
Pasca-Perang Dunia I, delegasi Iran, tidak diizinkan mengikuti Konferensi Paris, akan tetapi Revolusi Islam, telah membalikkan keadaan, dan menghidupkan kembali martabat nasional.
 
Ayatullah Khamenei, juga menyebut keberhasilan menggagalkan konspirasi busuk AS di akhir dekade 80-an terkait penyediaan uranium 20 persen, sebagai salah satu contoh keterlibatan semangat Basij.
 
Ia menjelaskan, "Ketika Iran, sangat membutuhkan produksi uranium 20 persen, meski terdapat kesepakatan untuk menjual uranium itu dengan perantara dua Presiden terkemuka negara dunia, namun orang-orang Amerika di tengah perundingan mulai berbuat licik, beruntungnya para ilmuwan Basiji Iran, termasuk Syahid Shahriari, berhasil memproduksi uranium 20 persen, walaupun AS sangat sulit untuk mempercayainya. Sejatinya para ilmuwan Iran, telah menggagalkan upaya AS untuk memaksa Iran, menyerah."
 
Imam Khamenei, meyakini bahwa kesadaran atas skenario Amerika Serikat, untuk negara-negara kawasan Asia Barat, dan perlawanan atas skenario tersebut adalah faktor lain yang dapat memperkuat Basij, di bidang politik.
 
Konfigurasi ideal yang diinginkan Amerika Serikat, untuk menjaga kepentingannya di kawasan adalah menciptakan tirani dan kediktatoran atau kekacauan di negara-negara kawasan.
 
Ayatullah Khamenei, juga menyinggung masalah Palestina dan menuturkan, "Orang-orang idiot itu (Rezim Zionis) mengira pemboman rumah warga dan rumah sakit serta konsentrasi-konsentrasi masyarakat adalah kemenangan bagi mereka. Tidak ada seorang pun di dunia yang percaya bahwa itu adalah kemenangan."
 
Pemimpin Revolusi Islam Iran, menegaskan bahwa apa yang dilakukan Rezim Zionis, di Gaza dan Lebanon, bukanlah kemenangan tapi kejahatan perang. Rezim Zionis tidak pernah menang, dan tidak akan pernah menang.
 
Mereka (ICC) mengeluarkan perintah penangkapan atas Benjamin Netanyahu, itu tidak cukup, hukuman mati atas Netanyahu dan para pejabat tinggi penjahat rezim ini harus dikeluarkan.
 
Rahbar menganggap kejahatan-kejahatan Rezim Zionis, di Gaza dan Lebanon, bertolak belakang dengan harapan para penjahat, dan telah memperkuat serta mengokohkan perlawanan.
 
"Para pemuda pemberani Palestina dan Lebanon, dari berbagai lapisan, ketika menyaksikan dirinya menjadi target pemboman dan terancam mati, baik di medan tempur atau di tempat lain, mereka sadar tidak ada jalan lain selain melawan dan berjuang untuk bertahan hidup, maka dari itu para penjahat idiot itu pada kenyataannya sedang memperluas medan tempur dengan tangannya sendiri," papar Rahbar.
 
Ayatullah Khamenei, menilai perluasan front perlawanan sebagai sebuah keharusan dan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Ia menegaskan, "Front perlawanan meskipun hari ini telah meluas, esok hari akan meluas beberapa kali lipat." (HS)