Salehi: Keberhasilan Kesepakatan Nuklir Perlu Interaksi Konstruktif !
Kepala Organisasi Energi Atom Iran dalam tulisannya yang dimuat di koran Inggris, The Guardian menulis, Pihak Barat harus mengubah arahnya untuk menjaga kelanjutan kesepakatan nuklir dengan Iran.
Ali Akbar Salehi menegaskan, keberhasilan kesepakatan nuklir antara Iran dan Barat membutuhkan interaksi konstruktif, bukan kebijakan instabilitas sebagaimana yang dijalankan pihak Barat terhadap Tehran selama ini.
Menurut Salehi, masalah pertama yang menjadi hambatan utama interaksi antara Iran dan Barat adalah "Dilema Keamanan".
"Penjualan alutsista dan persenjataan AS ke sejumlah negara kawasan, dan sikap berlebihan mereka dalam pembelian persenjataan menimbulkan ancaman instabilitas," tulis Salehi dalam tulisannya di koran The Guardian, hari Jumat (23/6).
Ditegaskannya, Penyimpangan fakta politik, budaya dan sosial di kawasan menjadi masalah kedua yang menghalangi interaksi konstruktif antara Iran dan Barat.
Ali Akbar Salehi menilai fakta pengganti seperti 'Konflik Sunni-Syiah', dan Poros Arab-Israel Anti Iran"menghalangi terwujudnya interaksi konstruktif.
Iran dan enam kekuatan dunia mencapai kesepakatan pada 14 Juli 2015 dengan ditandatangani Rencana Aksi Bersama Komprehensif yang mulai dijalankan pada 16 Januari 2016.