Ketua AEOI: Perilaku AS Bertentangan dengan Semangat dan Teks JCPOA
Ketua Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) menilai perilaku permusuhan pemerintah Amerika Serikat bertentangan dengan teks dan semangat perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif).
Ali Akbar Salehi mengungkapkan hal itu dalam pidatonya di Konferensi Umum Ke-61 Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang digelar di Wina, Senin (18/9/2017).
"Perilaku pemerintah AS dan langkah-langkah negara ini untuk merusak kesepakatan nuklir dan mencegah Republik Islam Iran mengambil manfaat dari perjanjian ini, bertentangan dengan semangat dan teks JCPOA, dan IAEA harus menolak permintaan yang tidak dapat diterima seperti itu, dan melindungi informasi teknis dan industri yang sensitif yang diperoleh melalui inspeksi," kata Salehi seperti dilansir IRNA.
Menurutnya, konfirmasi berulang dan bergantian IAEA atas aktivitas damai nuklir Iran merupakan salah satu aspek terpenting dari semua aktivitas nuklir negara ini.
"Republik Islam Iran dengan jujur dan dengan itikat baik telah memenuhi semua kewajibannya berdasarkan JCPOA dan aktivitas nuklir negara ini dilakukan di bawah transparansi maksimum dan dengan akses tambahan ke situs-situ nuklir," imbuhnya.
Selehi lebih lanjut menuturkan, negara-negara anggota IAEA harus membujuk rezim Zionis (Israel) sebagai salah satu pemilik senjata nuklir untuk menjadi anggota badan ini.
Konferensi Umum IAEA ke-61dimulai pada Senin di Wina dan digelar selama lima hari. Konferensi ini diikuti oleh perwakilan dari 168 negara anggota IAEA.
Ketua AEOI dijadwalkan bertemu dengan Yukiya Amano, Direktur Jenderal IAEA dan mitra-mitranya dari berbagai negara lain di sela-sela konferensi tersebut. (RA)