Boroujerdi Tuntut Diakhirinya Kejahatan terhadap Muslim Rohingya
(last modified Thu, 21 Sep 2017 04:31:31 GMT )
Sep 21, 2017 11:31 Asia/Jakarta
  • Alaeddin Boroujerdi,Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Republik Islam Iran
    Alaeddin Boroujerdi,Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Republik Islam Iran

Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Republik Islam Iran menuntut tindakan segera untuk mengakhiri peristiwa pahit di Myanmar.

Alaeddin Boroujerdi menuntut hal itu dalam sebuah pesan kepada lembaga-lembaga internasional termasuk Dewan Keamanan PBB dan Parlemen-parlemen dunia. Ia menegaskan bahwa Muslim Rohingya menjadi target serangan teroganisir dan luas dari militer dan ekstemis Budha Myanmar.

"Ribuan orang dari Muslim tertindas Myanmar tewas dan terluka dalam gelombang baru kekerasan militer dan pemeluk Budha negara ini, sementara ratusan ribu lainnya mengungsi," kata Boroujerdi seperti dikutip IRNA, Rabu (20/9/2017).

Ia menjelaskan, sayangnya hingga sekarang belum ada tindakan efektif dari masyarakat internasional dan para pengklaim pembela Hak Asasi Manusia untuk mencegah pembunuhan terorganisir dan genosida, yang merupakan contoh nyata dari kejahatan perang dan pelanggaran luas HAM.

Dalam pesannya, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Iran juga mengecam keras pembantaian terhadap minoritas Muslim Rohingya. Ia menegaskan tanggung jawab pemerintah Myanmar atas kelanjutan peristiwa mengerikan ini.

Boroujerdi menuntut lembaga-lembaga internasional, terutama Dewan Keamanan PBB dan parlemen-parlemen dunia melaksanakan tanggung jawabnya dengan mengambil langkah efektif berdasarkan prinsip dan hukum internasional serta tugas kemanusiaan dan Ilahi  untuk mengakhiri peristiwa pahit tersebut.

Serangan terbaru militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, yang dimulai pada 25 Agustus 2017 menewaskan lebih dari 6.000 orang dan melukai 8.000 lainnya serta menyebabkan lebih dari 400.000 orang mengungsi.

Sejak tahun 2012, wilayah Rakhine menjadi ajang serangan militer Myanmar dan ekstremis Budha terhadap Muslim Rohingya. Hak-hak sipil sekitar satu juta Muslim Rohingya di Myanmar telah dirampas oleh pemerintah negara ini.  (RA)

Tags