Rouhani Ucapkan Belasungkawa kepada Keluarga Awak Kapal Tanker Iran
(last modified Sun, 14 Jan 2018 11:56:43 GMT )
Jan 14, 2018 18:56 Asia/Jakarta
  • Kapal tanker Sanchi terbakar dan tenggelam.
    Kapal tanker Sanchi terbakar dan tenggelam.

Presiden Republik Islam Iran menyampaikan pesan belasungkawa kepada keluarga para awak dan personil kapal tanker negara ini yang meninggal dunia dalam insiden tabrakan kapal di timur pantai Cina.

Hassan Rouhani dalam pesannya pada Minggu (14/1/2018) mengatakan, prioritas utama harus terfokus pada identifikasi para korban dan mengurangi penderitaan keluarga mereka.

Dalam pesannya, Rouhani meminta badan-badan terkait termasuk Kementerian Jalan Raya dan Pembangunan Perkotaan, Kementerian Perminyakan dan Kementerian Urusan Luar Negeri Iran untuk melakukan penyelidikan atas penyebab peristiwa tragis itu dan menindak lanjuti peraturan yang diperlukan untuk mencegah insiden serupa serta memberikan hak-hak kelurga para korban.

Pada tanggal 6 Januari 2018, sebuah kapal tanker milik Iran dalam perjalanan ke Korea Selatan, meledak setelah tertabrak oleh kapal kargo Cina.

Kapal tanker Iran ini membawa gas kondensat Pars Selatan untuk perusahaan Total Hanoi Korea Selatan sebanyak 136.000 metrik ton yang bernilai sekitar 60 juta dolar berdasarkan harga minyak mentah saat ini.

Kapal tanker Sanchi yang terdaftar di Panama, bertabrakan dengan CF Crystal sekitar 160 mil laut di lepas pantai dekat Shanghai. Sebanyak 32 awak kapal yang terdiri 30 warga Iran dan dua pelaut Bangladesh hilang dalam insiden tersebut. 

Hassan Rouhani, Presiden RII.

Mohammad Rastad, juru bicara Satuan Tugas Khusus Iran yang dibentuk mengenai insiden tersebut pada hari Sabtu mengatakan, tidak ada harapan untuk menemukan awak kapal yang masih hidup.

Menurut Rastad, bukti yang ada, termasuk ucapan dari anggota kru CF Crystal dan berita terbaru dari petugas penyelamat dan kepala komando misi penyelamatan Cina, menunjukkan bahwa kru kapal telah meninggal lebih awal setelah tabrakan karena ledakan hebat dan pelepasan gas beracun.

Sebelumnya, Iran telah mengirim tim penyelamat yang terdiri dari Komando Angkatan Laut dengan kapal cepat, namun tim tersebut terjebak 1.000 meter dari kapal tanker yang terbakar karena panas yang ekstrem.

Rastad mengatakan, upaya oleh regu penyelamat untuk mendekati kapal dan mengambil jenazah para korban gagal karena adanya ledakan terus-menerus di kapal tanker tersebut. (RA)