Ini Alasan Iran Melawan Kebijakan AS di Timur Tengah
(last modified Thu, 21 Feb 2019 11:39:54 GMT )
Feb 21, 2019 18:39 Asia/Jakarta
  • Bahram Ghassemi dan Hu Xijin dalam pertemuan di Tehran.
    Bahram Ghassemi dan Hu Xijin dalam pertemuan di Tehran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghassemi mengatakan Amerika Serikat tidak ingin perundingan serius dan mereka pertama-tama harus memulihkan kepercayaan yang hilang.

Pernyataan itu adalah reaksi terhadap komentar Presiden AS Donald Trump, yang mengaku tertarik untuk berunding dengan Iran.

Berbicara dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi dan dewan editorial surat kabar Global Times Cina di Tehran, Kamis (21/2/2019), Ghassemi menuturkan, Iran membuat keputusan secara independen dan berdasarkan pada kepentingan nasionalnya, dan kebijakan Tehran tidak bergantung pada pandangan kekuatan-kekuatan dunia.

Mengenai ketegangan yang sedang terjadi dalam hubungan Tehran-Washington, Ghassemi menjelaskan, Iran bukan penyebab masalah ini dan akar penyebabnya adalah sanksi sepihak AS, di mana bertentangan dengan peraturan internasional dan melanggar resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.

Menurutnya, dunia sudah lelah dengan unilateralisme AS dan fakta ini terlihat dari penentangan Cina, Rusia dan Eropa terhadap sikap politik negara itu. "Ini meunjukkan perubahan situasi global dibandingkan dengan masa lalu," jelasnya.

Mengacu pada alasan perlawanan Iran terhadap kebijakan AS, Ghassemi mengtakan, "Ini karena kebijakan keliru AS di Timur Tengah, termasuk Afghanistan, Suriah, Irak dan Yaman; dukungannya untuk rezim Zionis, dukungannya untuk ekstremisme di kawasan; dan kontribusinya dalam membentuk kelompok seperti, Taliban, al-Qaeda dan Daesh. (RM)

Tags