Shalat Jumat di Tehran, 5 April 2019
(last modified Sat, 06 Apr 2019 13:12:08 GMT )
Apr 06, 2019 20:12 Asia/Jakarta
  • Shalat Jumat di Tehran, 5 April 2019.
    Shalat Jumat di Tehran, 5 April 2019.

Berikut adalah suasana Shalat Jumat di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran. Khatib Shalat Jumat Hujjatul Islam Sayid Mohammad Hassan Aboutorabi-Fard dalam khutbahnya mengecam tindakan tidak adil pemerintah Amerika Serikat terhadap rakyat Republik Islam Iran.

"Rakyat Republik Islam Iran tidak akan pernah mundur menghadapi plot dan tekanan AS," kata Aboutorabi-Fard dalam khutbah Jumat di Mushalla Besar Imam Khomeini ra di Tehran, Jumat (5/4/2019).

Dia menambahkan, AS harus sadar bahwa rakyat hebat Iran –yang telah membuktikan persatuan mereka dalam menghadapi kesulitan selama bertahun-tahun dan telah mempertahankan cita-cita Revolusi Islam– tidak akan pernah menyerah pada tekanan musuh.

Aboutorabi-Fard juga menyinggung rekor curah hujan di beberapa daerah Iran selama dua pekan terakhir sehingga menimbulkan banjir dan kerusakan serius.

"Bangsa Republik Islam Iran bersama dengan pemerintah, angkatan bersenjata dan organisasi penyelamatan dan bantuan lainnya serta dengan sbantuan dan karunia Allah Swt akan mengatasi tantangan saat ini," ujarnya.

Khatib Shalat Jumat Tehran lebih lanjut menyingung penamaan tahun baru 1398 HS sebagai "Tahun Perkembangan Produksi."

Dia mengatakan, manufaktur dan produksi adalah kunci untuk mengatasi kesulitan ekonomi saat ini dan mengubah negara menjadi kekuatan ekonomi utama di Asia.

"Manufaktur dan produksi adalah kunci untuk menjadi ekonomi yang kuat dan maju," tegasnya.

Menanggapi pernyataan para ekonom AS, Aboutorabi-Fard mengatakan Iran memiliki sumber daya alam yang kaya, memiliki kapasitas pariwisata yang tinggi, dan lebih dari 2.000 kilometer garis pantai yang menghubungkan negara itu dengan lautan dan laut lepas, di mana ini semua  membuat Iran menjadi negara yang luar biasa.

Sayid Aboutorabifard lebih lanjut menyerukan masyarakat untuk bergabung dengan operasi bantuan guna membantu saudara senegara mereka yang dilanda banjir dan mengatasi kesulitan mereka sesegera mungkin.

Menurut perjabat Iran, sanksi AS telah memblokir semua rekening Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran dan melarang Tehran menerima bantuan asing.

Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Rabu mengecam kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul pelarangan pengiriman bantuan asing untuk korban banjir di Iran.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif juga mengecam tindakan pembatasan itu, dengan mengatakan bahwa AS melakukan "terorisme ekonomi" dengan memblokir saluran keuangan bantuan kemanusiaan ke Iran. (RA)

Tags