Pertemuan Rahbar dengan Keluarga Pasdaran
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei bertemu dengan sekelompok anggota pasuan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran/IRGC) dan keluarga mereka.
Pertemuan tersebut diselenggarakan di malam kelahiran Imam Husein as, Cucu Rasulullah Saw dan menandai Hari Pasdaran, 20 Farvardin yang bertepatan dengan hari Selasa, 9 April 2019.
"Amerika Serikat merencanakan plot anti-IRGC dan Revolusi Islam, tetapi tindakan jahat seperti itu tidak akan membawa mereka ke mana-mana," kata Rahbar ketika mereaksi keputusan AS yang memasukkan Pasdaran ke dalam daftar organisasi teroris.
Ayatullah Khamenei menambahkan,sudah 40 tahun sejak musuh mulai memaksakan berbagai jenis tekanan politik dan ekonomi, dan meluncurkan kampanye propaganda yang komprehensif terhadap bangsa Iran, tetapi mereka tidak mencapai hasilnya.
Pemerintah AS pada hari Senin memasukkan nama Pasdaran dalam daftar organisasi teroris, padahal Pasdaran memainkan peran utama dalam menumpas kelompok-kelompok teroris, yang didukung oleh Amerika di kawasan.
Pasdaran atas permintaan resmi pemerintah Baghdad dan Damaskus, juga memberikan dukungan konsultatif untuk menumpas para teroris di Irak dan Suriah.
Menanggai keputusan terbaru AS, Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran resmi memperkenalkan pemerintah Washington sebagai sponsor terorisme dan menganggap Komando Pusat AS di Asia Barat (CENTCOM) dan afiliasi mereka sebagai kelompok teroris.
Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran dalam sebuah pernyataan hari Senin, 8 April 2019 mengecam tindakan ilegal dan berbahaya AS yang mencantumkan nama Pasdaran dalam daftar organisasi teroris.
"Iran menganggap AS sebagai negara sponsor terorisme dan CENTCOM bersama seluruh afiliasinya sebagai kelompok teroris," tegas pernyataan dewan tersebut.
Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran menambahkan, Pasdaran selalu terdepan dalam melawan al-Qaeda, Daesh, Front al-Nusra, dan organisasi teroris lainnya di kawasan, berbeda dengan AS dan sekutu regionalnya yang selalu mendukung kelompok teroris dan radikal di Asia Barat. Pasdaran juga senantiasa mendapat apresiasi dari rakyat dan pemerintah yang menjadi korban terorisme di kawasan.
"AS bertanggung jawab atas dampak dari petualangan ini. Tindakan AS adalah ancaman utama bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional, dan ini adalah pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan Piagam PBB," pungkas pernyataan tersebut. (RA)