Pidato Larijani di Konferensi Masa Depan Dunia Islam
(last modified Sun, 28 Apr 2019 10:51:08 GMT )
Apr 28, 2019 17:51 Asia/Jakarta
  • Ketua Parlemen RII Ali Larijani.
    Ketua Parlemen RII Ali Larijani.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran Ali Larijani mengatakan pembentukan sebuah badan dan lembaga arbitrase Islam tampaknya perlu mengingat perluasan hubungan di antara negara-negara Islam.

"Pengadilan Arbitrase Islam bisa membantu perdagangan di antara negara-negara Muslim dan meningkatkan ikatan dan afiliasi hukum dan politik di antara mereka," kata Larijani dalam pidatonya di Konferensi Internasional "Masa Depan Dunia Islam pada Cakrawala 2035", Minggu (28/4/2019).

Dia menambahkan, tren politik, sosial dan budaya di dunia Islam harus diselidiki terutama arus ekstrem dan destruktif karena arus ini dipengaruhi oleh pemikiran sekte Wahhabi dan diciptakan oleh pihak asing.

"Mengabaikan masa depan akan membuat kerugian besar bagi negara-negara," kata Larijani dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Institut Studi Masa Depan Dunia Islam (IIWFS) yang bekerja sama dengan Universitas Tehran itu.

Ketua Parlemen Iran menuturkan banyak pemikir Islam telah bekerja pada konvergensi dunia Islam, di antaranya adalah Imam Khomeini ra, di mana salah satu keprihatinan beliau adalah persatuan dan solidaritas umat Islam di dunia.

Larijani lebih lanjut menyinggung perilaku Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan mengatakan, Trump membayangkan bahwa kebijakannya menguntungkan Amerika, padahal langkahnya itu menyebabkan peningkatan ketidakpercayaan dunia terhadap Amerika.

Dia juga menyinggung keluarnya AS dari perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) dan menilai langkah itu sebagai bukti inkonsistensi Amerika terhadap perjanjian internasional.

"Republik Islam Iran tidak melihat perilaku nyata dari negara-negara Eropa terhadap JCPOA dan perjanjian internasional," ujarnya.

Di bagian lain pidatonya, Larijani menyinggung hubungan perdagangan Iran dengan negara-negara Muslim lainnya.

"Republik Islam Iran, Malaysia, Turki dan Irak harus menciptakan dasar awal peningkatan hubungan perdagangan agar negara-negara Muslim lainnya bergabung, sehingga tercipta suasana baru dalam hubungan ekonomi di antara negara-negara itu," pungkasnya.

Sebuah konferensi internasional tentang "Masa Depan Dunia Islam pada Cakrawala 2035" diselenggarakan di Tehran pada Minggu pagi.

Ketua Parlemen Iran Ali Larijani menjadi pembicara utama dalam konferensi  yang digelar di Universitas Tehran tersebut.

Sejumlah pejabat senior pemerintah, komandan militer, akademisi dan intelektual dari Iran dan dari Turki, Irak, Mesir, Tunisia, Lebanon, Aljazair, Perancis, Finlandia, Austria, dan Australia menghadiri konferensi ini.

Beberapa duta besar dari negara-negara Muslim juga menghadiri konferensi "Masa Depan Dunia Islam pada Cakrawala 2035." (RA)

Tags