Menjelang Malam Yalda, Pasar Tajrish Dibanjiri Pembeli
Mejelang perayaan Shab-e Yalda, salah satu pasar tertua di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, yaitu Pasar Tradisional Tajrish dipenuhi oleh pembeli.
Shab-e Yalda atau Shab-e Chelleh adalah perayaan apa yang disebut sebagai "malam terpanjang dan tergelap tahun ini." Yalda adalah perayaan musim dingin, yaitu, pada malam dari titik balik matahari musim dingin di Belahan Bumi Utara.
Shab-e Yalda diperingati di malam 1 Dey dalam penanggalan Persia, di mana tahun ini jatuh pada Sabtu malam, 21 Desember 2019. Menjelang Shab-e Yalda, masyarakat berbelanja beragam jenis buah dan kacang-kacangan untuk keperluan peringatan tersebut. Pasar dan toko-toko buah dan kacang-kacangan di Iran dibanjiri pembeli. Perayaan ini sangat menguntungkan para pedagang di pasar.
Yalda adalah istilah Syriac (salah satu rumpun Bahasa Aramic) yang berarti lahir. Menurut keyakinan orang-orang Iran kuno, matahari di malam itu lahir kembali, karena besok malam Yalda akan melihat matahari yang lebih panjang lagi.
Malam Yalda memiliki kedudukan istimewa dalam budaya dan tradisi orang-orang Iran. Perayaan Shab-e Yalda adalah momen besar Persia kuno yang masih ada hingga sekarang.
Abadinya perayaan tersebut menunjukkan ikatan yang tak terpisahkan antara masyarakat Iran sekarang dengan budaya dan tradisi nenek moyang mereka. Konon sekitar 7.000 tahun silam, nenek moyang bangsa Iran telah menemukan penanggalan matahari hingga akhirnya mengetahui bahwa malam pertama musim dingin adalah malam terpanjang dalam setahun.
Masyarakat di masa lalu yang menyaksikan pergerakan matahari, bulan, bintang, perubahan musim, pendek dan panjangnya hari dan malam berusaha menyesuaikan aktivitas sehari-hari mereka dengan kondisi tersebut. (RA)