Araqchi Kritik Keras Langkah terbaru Troika Eropa
(last modified Thu, 16 Jan 2020 05:45:28 GMT )
Jan 16, 2020 12:45 Asia/Jakarta
  • Sayid Abbas Araqchi
    Sayid Abbas Araqchi

Deputi menlu Iran bidang politik, Sayid Abbas Araqchi Rabu (15/01) saat bertemu dengan Duta besar Kroasia di Tehran, Draga Stanbuck yang negaranya menjadi ketua periodik Uni Eropa menyatakan keputusan troika Eropa menggunakan mekanisme penyelesaian sengketa di JCPOA sebuah keputusan keliru di waktu yang tidak tepat.

Seperti dilaporkan IRNA, Sayid Abbas Araqchi di pertemuan ini seraya mengisyaratkan bahwa Iran sebelumnya telah mengatifkan mekanisme ini dan telah mengakhirinya, mengatakan, lima langkah Iran menurunkan komitmen JCPOAnya adalah hasil dari pengaktifan mekanisme ini dan ini hak Republik Islam Iran untuk menurunkan komitmennya seusi dengan sikap pihak lain di kesepakatan ini yang tidak menjalankan komitmen mereka.

Deputi menlu Iran bidang politik ini menambahkan, seiring dengan langkah Iran menjalankan pasal 36 JCPOA, langkah serupa oleh troika Eropa bukan saja sebuah sikap pasif, tapi para prinsipnya dari sisi hukum dan politik tidak dapat dibenarkan dan juga tertolak.

Araqchi juga terkejut dengan sikap ganda kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa sebagai koordinator JCPOA yang seharusnya netral. Ia mengkritik keras sikap kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa yang menyikapi berbeda surat troika Eropa dan sejumlah surat menlu Iran selama beberapa tahun lalu.

Sayid Abbas Araqchi seraya menekankan bahwa Iran tetap komitmen dengan JCPOA mengatakan, ketika pihak Eropa menjalankan seluruh komitmen JCPOAnya, maka Iran akan menjalankan kembali seluruh komitmennya.

Sementara itu, Draga Stanbuck di pertemuan ini menekankan dirinya akan menyampaikan kekhawatiran pihak Iran kepada otoritas yang berwenang di Uni Eropa.

Jerman, Inggris dan Perancis Selasa (14/01) seraya merilis statemen mengkonfirmasi pengaktifan mekanisme penyelesaian sengketa.

Troika Eropa ini setelah keluarnya AS dari JCPOA pada 8 Mei 2018 berjanji seraya menjamin kepentingan ekonomi Iran, akan tetap mempertahankan kesepakatan nuklir, namun sampai saat ini mereka secara praktis belum berhasil menunaikan janjinya untuk mempertahankan perjanjian nuklir dengan Iran. (MF)