Manuver Drone Iran; Unjuk Kekuatan Defensif dan Kemajuan Nirawak
Manuver skala besar drone militer Republik Islam Iran menunjukkan kesiapan penuh angkatan bersenjata negara ini untuk menghadapi segala bentuk ancaman terhadap keamanan nasional dan membela negara.
Manuver besar drone pertama militer Iran diikuti ratusan drone milik empat unit angkatan bersenjata negara ini dan digelar hari Selasa (5/1/2021) di Semnan.
Pelaksanaan operasi tempur drone mencakup pelacakan udara dan penghancuran target udara dengan memanfaatkan rudal dari udara ke udara, penerbangan jarak jauh drone bunuh diri untuk menghancurkan target vital di wilayah musuh, termasuk program latihan tempur drone ini.
Salah satu prestasi di bidang industri pertahanan Iran adalah meraih teknologi desain dan pembuatan drone canggih. Drone merupakan salah satu senjata menentukan dan pesawat yang mampu memainkan peran penting di medan pertempuran.
Drone anti radar Shahed-171 dilengkapi dengan roket cerdas, drone Kaman 12 mampu terbang selama 10 jam penuh dengan kecepatan 200 km perjam, selain itu, drone generasi Mohajer dan Ababil yang selama beberapa tahun terakhir diubah menjadi drone tempur di industri pertahanan nasional, termasuk prestasi ini. Drone Iran juga dilengkapi dengan rudal udara ke permukaan dan bom cerdas di mana kapasitas ini membuat drone Iran mampu menghancurkan target tetap dan bergerak di tanah dan laut.
Kekuatan drone Iran memiliki nilai strategis penting. Media Amerika, The Hill beberapa waktu lalu dilaporannya seraya mengisyaratkan kemajuan besar Iran di pembuatan drone menulis, “Iran bukan saja menunjukkan mampu mengoperasikan drone, tapi juga menunjukkan mampu menghancurkan drone Amerika dan bahkan mampu mengawasi pergerakan kapal induk Amerika.”
20 Juni 2019 sebuah drone mata-mata Amerika yang melanggar zona udara Iran ditembak jatuh sistem anti udara pasukan dirgantara IRGC. Drone tersebut adalah Global Hawk dan Amerika mengakui drone MQ‑4C miliknya jatuh.
Sementara itu Koran Jerusalem Post di laporan analisanya seraya mengisyaratkan kapasitas besar drone Iran menulis, Iran tengah meraih pengalaman tempur dan belajar teknologi di medan perang, dan program ini dijalankan melalui industri pembuatan drone dalam negeri.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri hari Selasa saat meninjau penyelenggaraan latihan tempur ini seraya mengisyaratkan pergerakan terbaru militer Amerika di kawasan menjelaskan, meski Iran tidak berniat menyerang dan menginvasi negara tetangga, namun sepenuhnya siap menghadapi segala bentuk ancaman dan jika musuh melakukan kesalahan sekecil apapun, pasti mendapat balasan tegas dari angkatan bersenjata Iran.
Pemanfaatan drone canggih untuk menarget pos-pos teroris Daesh (ISIS), memburu komandan teroris di Irak dan Suriah, serta kini penyelenggaraan sukses latihan operasi tempur drone menunjukkkan kekuatan angkatan bersenjata Iran dalam menghadapi setiap ancaman. (MF)