Ini Nama-Nama yang Mungkin Maju dalam Pilpres Iran
(last modified Sun, 02 May 2021 10:48:42 GMT )
May 02, 2021 17:48 Asia/Jakarta

Republik Islam Iran akan menjadi berita utama pada tahun 2021 karena negara ini akan mengadakan pemilu presiden ke-13 pada pertengahan bulan Juni 2021. Pasalnya, dunia masih dicengkeram oleh pandemi Virus Corona dan jumlah kematian akibat Covid-19 terus meningkat meskipun vaksin telah dikembangkan.

Setelah pilpres Amerika Serikat menjadi sorotan dunia, kini semua mata tertuju pada pipres mendatang di Iran. Ini akan menjadi salah satu pemilu paling unik di abad baru negara itu, karena para pengamat mengatakan bahwa Iran adalah negara paling berpengaruh dan penting di Asia Barat (Timur Tengah), dan pemilu di masa depan dapat menghasilkan peristiwa penting di kawasan dan dunia.

Sejumlah nama muncul ke publik yang kemungkinannya mereka akan mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) dalam pemilu presiden Republik Islam Iran yang akan digelar pada pertengahan bulan Mei 2021.

Mungkin masih terlalu dini untuk mengatakannya, namun beberapa dari mereka telah menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai capres. Mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai capres harus disetujui oleh Dewan Garda Konstitusi.

Di antara nama yang muncul dan mungkin akan mencalonkan diri adalah mantan Kepala Organisasi Energi Atom Fereydoun Abbasi, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, mantan Menteri Pertahanan Hossein Dehghan, Ketua Mahkamah Agung Sayid Ebrahim Raeisi, Ketua Dewan Kota Mohsen Hashemi Rafsanjani, mantan Ketua Parlemen Ali Larijani, mantan Komandan Markas Besar Pangkalan Khatamul Anbiya IRGC Saeed Mohammad, mantan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasioanl Saeed Jalili dan mantan Menteri Perminyakan Rostam Qassemi.  

Menurut sejumlah laporan, kampanye pilpres Iran 2021 akan dilakukan secara virtual untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Kementerian Dalam Negeri Iran menekankan bahwa kementerian ini akan melakukan yang terbaik untuk tidak membiarkan pertemuan dan kampanye diadakan secara fisik, dan sebaliknya masyarakat dapat mengetahui misi dan program para capres melalui media massa.

Ketua KPU Iran Jamal Orf baru-baru ini mengatakan, pada langkah awal, mereka yang ingin mencalonkan diri kemungkinan akan mendaftar melalui aplikasi seluler dan kemudian diundang ke kantor pusat untuk menyelesaikan proses pendaftaran agar tidak ada kerumunan.

Pilpres ke-13 Iran dijadwalkan akan diselenggarakan pada 18 Juni 2021 dan masyarakat akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden kedelapan negara itu.  (RA)