Fenomena Langka, Turun Salju di Malaysia
(last modified Thu, 03 Mar 2022 09:30:23 GMT )
Mar 03, 2022 16:30 Asia/Jakarta
  • Gunung Kinabalu Malaysia
    Gunung Kinabalu Malaysia

Sebuah fenomena langka terjadi di Malaysia. Negeri Jiran ini turun salju!

Dilansir dari The Star, puluhan pendaki di Gunung Kinabalu merasakan hujan salju di sekitar puncak. Salju mulai terlihat di wilayah jalur pendakian Sayat-Sayat, 7 kilometer menuju puncak Kinabalu, hingga puncak gunung.
 
Wakil Direktur Taman Kinabalu, Justinus Guntapid, mengatakan para pendaki dan pemandu menyaksikan salju pada Senin (28/2) sekitar pukul 06.40 pagi waktu setempat.
 
"Itu berlangsung antara dua hingga tiga menit selama apa yang dilihat oleh saksi sebagai hujan ringan," kata Jutinus.
 
Saat terjadinya hujan salju, suhu minimum di area puncak tercatat antara 6,9 derajat celcius pada pukul 02.00 pagi, dan 12 derajat celcius pada pukul 10.00 pagi.
 
"Ada 154 pendaki dan juga pemandu di area tersebut. Banyak dari mereka yang menyaksikan dan merekam turunnya salju," ujar dia.
 
Justinus mengatakan pemandu dan pendaki terkejut ketika melihat serpihan salju di gunung. Hal itu menjadi pengalaman yang mengejutkan bagi banyak orang yang sedang mendaki Gunung Kinabalu.
 
Dia mengatakan awalnya pendaki dan pemandu mengira itu adalah hujan es yang telah terjadi sebelumnya, namun ternyata itu merupakan potongan kecil salju yang turun perlahan.
 
Direktur Jenderal Badan Meteorologi (MetMalaysia) Muhammad Helmi Abdullah mengatakan berdasarkan ketinggian lokasi dan rendahnya suhu daerah tersebut, fenomena cuaca yang terjadi di Gunung Kinabalu adalah bersalju.
 
"Bukan hal yang tidak mungkin terjadi untuk dataran tinggi seperti Gunung Kinabalu karena ketika suhu udara mencapai nol derajat Celcius atau di bawah suhu itu, salju bisa terbentuk asalkan kelembabannya cukup," ujar Muhammad.
 
Ternyata, ini bukan pertama kalinya Gunung Kinabalu turun salju. Berdasarkan catatan mereka, salju perna turun pada 1975 dan 1993.
 
"Mungkin ada lebih banyak insiden tetapi tidak direkam karena mungkin terjadi pada jam-jam ketika tidak ada seorang pun di area puncak," tuturnya. (detik.com)

Tags