Perang Israel di Gaza "Makan Korban" Tetangga RI: Malaysia
Malaysia bisa jadi "korban" dari perang Israel di Gaza. Vokalnya negara itu membela Palestina menjadi penyebab.
Hal ini pun sempat diakui Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim beberapa waktu lalu. Sejumlah negara Barat dilaporkan telah memberikan tekanan.
Itu pun terungkap dalam pernyataan Jenderal Polisi Malaysia Razarudin Husain, sebagaimana dimuat The Star, Jumat (17/11/2023). Namun menurutnya saat ini tak ada ancaman langsung terhadap negara karena mendukung Palestina.
"Tapi kami masih mengumpulkan informasi intelijen dan relevan mengenai hal tersebut," katanya.
Malaysia termasuk negara yang keras mendukung Palestina dan mengecam Israel. Mengutip Bernama dan Anadolu, akhir Oktober anggota parlemen Uni Europa (UE) sempat mengusulkan tindakan terhadap Malaysia karena dukungannya terhadap Palestina.
"Ada anggota parlemen Eropa yang mengusulkan (tindakan) ini terhadap Malaysia," kata Anwar kala itu, seraya mengisyaratkan bahwa keselamatan pribadinya mungkin terancam.
Namun ia menegaskan hal itu bukan masalah. Hal itu, tegasnya, tak boleh membuat Malaysia goyah membela Palestina.
"Ada pekerjaan yang harus kita selesaikan. Insya Allah kami akan melanjutkan pekerjaan kami," kata Anwar lagi.
Pekan lalu, hubungan Malaysia dengan Hamas juga dikatakan coba dibatasi Amerika Serikat (AS). Pasalnya Paman Sam menyetujui Undang-Undang Pencegahan Pembiayaan Internasional Hamas yang kemungkinan menjatuhkan sanksi ke orang atau lembaga atau pemerintah yang membantu kelompok yang menguasai Gaza itu dan afiliasinya.
"Saya tidak akan menerima ancaman apa pun, termasuk ini," kata Anwar.
"Tindakan ini bersifat sepihak dan tidak sah karena kami sebagai anggota PBB hanya mengakui keputusan Dewan Keamanan PBB," tambahnya.
"Malaysia akan mendukung upaya negara mana pun - termasuk Palestina sendiri - untuk membawa kasus terhadap Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional," tambah Anwar. (CNBC Indonesia)