Anggota Parlemen Prancis Protes Berlanjutnya Kejahatan Israel di Jalur Gaza
(last modified Sat, 16 Nov 2024 06:21:12 GMT )
Nov 16, 2024 13:21 Asia/Jakarta
  • Anggota Parlemen Prancis Protes Berlanjutnya Kejahatan Israel di Jalur Gaza

Anggota Parlemen Prancis mengatakan bahwa di Jalur Gaza, orang-orang bekerja untuk membunuh dan rezim Israel telah membangun neraka di Jabalia, dan berkata: "Berapa lama Paris ingin terus berkolaborasi dengan Tel Aviv?"

Menurut jaringan Shahab, Thomas Portes, anggota Parlemen Perancis dalam pidatonya di Parlemen negara ini mengkritik perluasan kejahatan rezim Zionis, dengan mengatakan, “Kejahatan perang berlipat ganda di Lebanon, dan orang-orang dibunuh di Tepi Barat, dan genosida juga terus berlanjut di Jalur Gaza."

Portesmenyatakan bahwa kota Jabalia telah dikepung oleh tentara Israel selama hampir 16 hari dan 400 ribu orang tidak mendapatkan air, makanan, dan layanan medis. 

“Sekolah-sekolah dibom dan rumah sakit dibakar, menyusul genosida strategi rezim Israel telah menyebarkan bau kematian di utara Jalur Gaza ke mana-mana. Siapa yang mau percaya lagi mitos membela Tel Aviv dari Hamas atau Hizbullah?" kata Portes.

Anggota Parlemen Perancis ini melanjutkan dengan menyatakan bahwa melegitimasi kebrutalan ini seharusnya membuat dunia khawatir. dan berkata. "Ini bukan perang, ini adalah genosida dan rakyat Perancis telah menentangnya selama berbulan-bulan,".

Anggota Parlemen Perancis menyerukan supaya pemerintah negaranya melepaskan dukungannya terhadap Israel.

"Kini, ketika lebih dari 43 ribu warga Palestina telah terbunuh, abaikan konferensiuntuk memberikan sanksi kepada rezim Israel, segera akui Palestina dan ambil langkah serius," paparnya.

Ketegangan meningkat di ibu kota Prancis setelah protes pecah pada Rabu malam terhadap perayaan yang bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi tentara Israel.

Selain itu, tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mendukung rezim Zionis memicu protes luas, dan David Giraud, anggota Parlemen Prancis, berkata kepada Macron, "Anda mendukung tim sepak bola Israel, yang melakukan genosida". (PH)