PM Anwar Ibrahim Menohok Biden soal Agresi Israel, Singgung Ukraina
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan pernyataan menohok ke Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, soal kekejaman Israel terhadap Palestina dan menyinggung masalah Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan Ibrahim dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2023 di San Fransisco, AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga turut hadir dalam forum KTT APEC 2023 tersebut.
Dilansir dari The Strait News, kehadiran Ibrahim di KTT ini menunjukkan keterlibatan aktif pemimpin Malaysia dalam forum internasional itu.
"Kehadiran Perdana Menteri mencerminkan usulan keterlibatan aktif Malaysia selama Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-30 dan akan berkontribusi terhadap upaya mengatasi isu-isu penting di tingkat regional, terutama di Asia-Pasifik," ungkap Kementerian Investasi, Perdagangan dan Industri.
Di dalam forum tersebut, Ibrahim menyampaikan bahwa pemerintah Malaysia mengutuk tindakan kekejaman yang terjadi sejak terjadinya perang Ukraina.
"Kami telah diminta untuk mengutuk agresi di Ukraina, tetapi ada yang tetap terdiam di hadapan kekejaman yang menimpa rakyat Palestina, khususnya," ungkap Ibrahim dalam unggahan video di akun instagramnya.
Ibrahim menegaskan bahwa ini bukan tentang rasa, keadilan, dan belas kasihan mereka. Namun, lebih menekankan indahnya keteguhan dalam mempertahankan keadilan demi nyawa-nyawa rakyat Palestina.
Anwar Ibrahim mengingatkan kembali peran Biden sebagai Senator di AS yang pernah lantang bersuara membelanya ketika ia dipenjara karena kriminalisasi oleh rezim Malaysia saat itu.
Terkait penyerangan brutal yang saat ini terjadi di Gaza, Ibrahim meminta secara tegas untuk dilakukan penghentian saat ini juga.
"Berhenti membunuh wanita dan anak-anak. Sekarang! Karena setiap hari yang berlalu bermakna lebih banyak bayi akan dibunuh. Dan kemudian Israel akan mengejar solusi akhir." kata Ibrahim.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Ibrahim demi kepentingan APEC, terutama dalam menjalin kerja sama dan membangun kepercayaan antar negara.
"Dan jika kita gagal, sebagai, tetapi tidak sepenuhnya, kita telah komit dalam dokumen (APEC) isu Ukraina dan Palestina, seluruh dunia akan melihat pengekangan" imbuh Ibrahim.
Ia menegaskan APEC sebagai forum internasional seharusnya mampu memulihkan dan mencegah peristiwa berdarah seperti agresi Israel di Gaza. Ibrahim juga menyampaikan gagasannya kepada Presiden Peru bahwa permasalahan ini menjadi masalah bersama semua negara. (CNN Indonesia)