Malaysia Mau Kuasai Pasokan Mobil Listrik
Jan 11, 2024 21:53 Asia/Jakarta
Malaysia makin kencang mengupayakan pertumbuhan industri semikonduktor (chip) untuk menyambut pasar mobil listrik (electric vehicle/EV) yang terus berkembang.
Menteri Perindustrian Malaysia Zafrul Aziz mengatakan sudah banyak produsen EV yang memesan komponen dari Malaysia. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai miliaran dolar AS.
"Mereka ingin mengamankan rantai pasokan untuk EV, jadi mereka datang ke Malaysia dan kami menyambut lebih banyak lagi produsen EV yang ingin bekerja sama," kata Aziz dalam interview dengan CNBC International, dikutip Kamis (11/1/2024).
Lebih lanjut, Aziz mengatakan tujuan pemerintah Malaysia adalah meningkatkan jumlah produsen EV di negaranya. Ia mengatakan Tesla milik Elon Musk kini menjadi salah satu penyedia stasiun pengisian daya (charging station) utama di Malaysia.
Beberapa raksasa teknologi Malaysia juga kini menjadi penyuplai untuk Tesla.
"Kami berharap makin banyak perusahaan seperti Tesla yang membangun pabrik perakitan raksasa di Malaysia," ujar Aziz.
Pada Agustus tahun lalu, Tesla telah menyiapkan markas baru di Malaysia yang membuktikan komitmen investasinya di negara tersebut. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut niat baik tersebut.
"EV menjadi prioritas kami," kata dia.
Untuk itu, industri semikonduktor menjadi salah satu yang akan terus dikembangkan di Malaysia. Pasalnya, mobil normal selama ini membutuhkan 5.000 chip, sementara EV perlu hingga 15.000 chip.
Malaysia Genjot Industri Chip
Langkah konkritnya, Malaysia telah menyiapkan satgas khusus untuk menggenjot semikonduktor nasional. Dengan begitu, Malaysia berharap bisa mengambil peran krusial dalam industri pasokan chip.
Aziz mengatakan satgas telah menyoroti pentingnya sektor semikonduktor di Malaysia. Saat ini, sektor tersebut telah menyumbang 7% PDB dan setengah dari nilai ekspor.
Satgas tak hanya akan mencari cara menumbukan industri semikonduktor dari segi infrastruktur, tetapi juga sumber daya. Malaysia ingin memastikan banyak talenta lokal yang siap memajukan industri chip.
Malaysia membutuhkan sekitar 50.000 engineer listrik dan ektronik setiap tahunnya. Aziz mengakui saat ini memang jumlah talentanya masih kurang.
Namun, ia mengatakan Malaysia masih bisa mengamankan posisinya untuk mencapai cita-cita pertumbuhan di industri semikonduktor.
"Kabar baiknya, Malaysia sudah berada di industri ini sejak era 70-an. Sekarang sudah 50 tahun. Fondasi kami kuat untuk meningkatkan nilai pasokan," ia menjelaskan. (CNBC Indonesia)