3 Negara Asia Tenggara yang Tidak Mengakui Israel, Salah Satunya Malaysia
Jan 23, 2024 21:21 Asia/Jakarta
Ada tiga negara di Asia Tenggara yang hingga hari ini tidak mengakui Negara Israel. Ketiganya adalah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Ketiganya merupakan negara mayoritas Muslim. Alasan politik, yakni solidaritas terhadap Palestina, menjadi faktor utama Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusslam tidak bersedia mengakui negara Yahudi tersebut.
Mereka memandang Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina. Selain itu, ketiga negara tersebut juga memiliki hubungan historis dengan Palestina.
Indonesia dan Malaysia pernah memberikan bantuan kepada Palestina dalam perjuangan kemerdekaannya. Brunei Darussalam juga pernah menjadi tempat pengasingan pemimpin Palestina, Yasser Arafat.
Penolakan pengakuan terhadap Israel secara otomatis membuat rezim Zionis tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
1. Indonesia
Republik Indonesia tidak mengakui Israel sejak didirikan pada 1948. Indonesia memandang bahwa Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina. Indonesia juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Penolakan Indonesia untuk mengakui Negara Israel secara otomatis membuat keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik. Indonesia selama ini dikenal sebagai pendukung setia Palestina.
Bahkan, perjuangan Palestina telah menjadi "nafas diplomasi" Indonesia yang ditegaskan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.
2. Malaysia
Malaysia tidak mengakui Israel sejak didirikan pada 1948. Seperti Indonesia, Malaysia memandang bahwa Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Malaysia juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Para politisi di negara ini terkenal bersikap keras terhadap Israel, salah satunya Mahathir Mohamad yang pernah menyebut Israel sebagai negara kriminal yang pantas dihukum.
Malaysia juga menampung para ilmuwan Palestina sehingga kerap menjadi medan operasi rahasia Mossad—badan intelijen Israel.
3. Brunei Darussalam
Kerajaan Brunei Darussalam tidak mengakui Israel sejak didirikan pada tahun 1948. Brunei memandang Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Kerajaan yang menganut hukum Islam ini Brunei Darussalam juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Brunei pernah menampung almarhum pemimpin Palestina Yasser Arafat selama beberapa bulan pada 1978.
Saat itu, Arafat melarikan diri dari Yordania setelah terjadi pertikaian antara pasukan Palestina dan pasukan Yordania. Brunei memberikan suaka politik kepada Arafat dan keluarganya. (sindonews.com)