Hukuman Najib Razak Dikurangi, Anwar Ibrahim Banjir Kritik
Feb 05, 2024 20:40 Asia/Jakarta
Kondisi politik Malaysia berkecamuk akibat pemotongan masa penjara eks Perdana Menteri Najib Razak. PM saat ini Anwar Ibrahim mendapat tekanan besar.
Pekan lalu dewan pengampunan dipimpin Raja Malaysia yang baru dilantik, Sultan Ibrahim, mengurangi hukuman 12 tahun Najib sampai setengahnya. Denda Najib juga dikurangi.
Najib terkait mega korupsi pada BUMN 1MDB. Dewan pengampunan tidak memberikan alasan memotong hukuman bagi Najib.
Najib secara konsisten menolak semua dakwaan korupsi yang dialamatkan kepadanya. Sedangkan keluarga Najib kecewa atas pengurangan hukuman. Mereka berharap Najib bisa diampuni penuh sehingga dapat langsung bebas.
Pengurangan hukuman Najib ternyata membuat Anwar banjir kritik. Anwar dipandang berbagai pihak mengkhianati semangat reformasi.
Anwar bahkan dituduh berbagai aktivis ditekan Partai UMNO, yang dulu dipimpin Najib, untuk mendukung pengurangan hukuman. Anwar dan UMNO bersekutu membentuk pemerintahan Malaysia sejak November 2022 lalu.
Pada Senin (5/2) Anwar menegaskan, keputusan raja sudah final. Raja tak punya kewajiban mengungkap alasan di balik keputusannya tersebut.
"Kami tahu rakyat punya pandangan kuat. Jadi, kami beri sedikit kelonggaran, tapi setelah adanya penjelasan ini harus berhenti," ucap Anwar seperti dikutip dari Reuters.
Anwar mengaku dirinya mengajukan permohonan pengampuan Najib kepada dewan untuk didiskusikan. Tapi, Anwar membantah itu dilakukan atas tekanan UMNO.
Menurut eks kepala Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC), Latheefa Koya, pengurangan hukuman adalah pukulan pahit bagi lembaga tersebut dan investigasi 1MDB.
"Dan pengurangan ini datang ketika MACC berupaya mengembalikan dana 1MDB dari luar negeri," kata Latheefa.
Salah anggota koalisi Anwar, Ramkarpal Singh, meminta agar alasan di balik pengurangan hukuman Najib diungkap.
"Upaya pemerintah melawan korupsi telah dihancurkan karena perkembangan kasus Najib," jelas Singh. (kumparan)