Imajinasi, bukan Berita; Pemberitaan NY Times tentang Rencana Iran untuk Meneror Trump dan Merusak Pemilu Amerika
(last modified 2024-09-25T13:22:05+00:00 )
Sep 25, 2024 20:22 Asia/Jakarta
  • Imajinasi, bukan Berita; Pemberitaan NY Times tentang Rencana Iran untuk Meneror Trump dan Merusak Pemilu Amerika

Parstoday- Sebuah pendekatan pemberitaan Amerika yang lebih bersandar pada generalisasi dan menggunakan literatur yang provokatif ketimbang mengungkap fakta dan bukti yang otentik.

Dalam laporan berjudul "Trump Is Briefed on Iranian Assassination Threats" yang ditulis oleh Chris Cameron pada 24 September 2024, New York Times mengulas klaim tim kampanye Trump telah mengklaim bahwa Iran telah mengancam akan membunuh mantan presiden Donald Trump Amerika Serikat. Menurut Parstoday, laporan ini jelas menunjukkan adanya upaya terorganisir yang menggunakan nama Iran sebagai ancaman untuk menciptakan kontroversi pemilu.

 

Dalam laporan ini, terdapat klaim bahwa Iran mengancam akan membunuh Donald Trump, namun tidak ada bukti nyata yang diberikan untuk membuktikan klaim tersebut. Narasi-naratif seperti ini tidak hanya populer dan dapat diklik di tingkat internasional, namun juga dari sudut pandang politik, narasi-narasi tersebut tampaknya dirancang dengan tujuan untuk menciptakan kegembiraan dan menarik perhatian menjelang pemilu Amerika.

 

Laporan ini dibuat seolah-olah ancaman dari Iran adalah bagian dari rencana yang lebih luas dan berbahaya yang saat ini mengancam Amerika Serikat, namun tidak memberikan informasi rinci atau bukti yang meyakinkan untuk mendukung klaim tersebut. Secara khusus, hubungan yang tidak jelas antara dugaan ancaman ini dan insiden lain yang berkaitan dengan keamanan Trump, tanpa adanya dokumentasi yang jelas, sangat dipertanyakan.

 

Pendekatan berita ini hanya mengandalkan generalisasi dan penggunaan literatur yang provokatif daripada membahas bukti nyata dan menyajikan bukti dokumenter. Laporan semacam itu bisa menjadi bagian dari strategi politik untuk mengeksploitasi ketakutan publik dan mengalihkan opini publik dari isu-isu nyata seperti pembayaran pajak Amerika kepada pabrik-pabrik yang memproduksi senjata untuk Ukraina dan Israel atau menutupi inefisiensi domestik AS.

 

Di antara poin yang patut dikritik adalah pengguliran dakwaan tak jelas terhadap Iran terkait peretasan data dan penyebaran informasi keliru yang dipaparkan tanpa memberi bukti yang nyata. Pada akhirnya, laporan seperti ini bukan saja tidak menguntungkan keamanan dan kebijakan luar negeri AS, bahkan membuat kredebilitas media dipertanyakan dan pelecehan nasional warga Amerika. (MF)

 

Tags