Dinamika Asia Tenggara 13 Juni 2020
(last modified Sat, 13 Jun 2020 01:45:28 GMT )
Jun 13, 2020 08:45 Asia/Jakarta
  • Bendera negara-negara anggota OKI
    Bendera negara-negara anggota OKI

Dinamika Asia tenggara sepekan terakhir ini diwarnai berbagai isu di antaranya mengenai Seruan dari Menlu Indonesia untuk anggota OKI supaya bersatu melawan aneksasi wilayah Palestina oleh rezim Zionis Israel.

Selain itu, Malaysia menahan 269 orang pengungsi Rohingya dari sebuah kapal yang rusak, Bangladesh mendesak repatriasi pengungsi Rohingya ke Myanmar, dan Filipina memperingati HUT kemerdekaannya.

 

Menlu RI, Retno Marsudi

 

Menlu Indonesia Ajak OKI Tolak Aneksasi Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan virtual negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan persatuan dan mobilisasi kekuatan bersama negara Muslim untuk menolak aneksasi wilayah Palestina yang direncanakan oleh Israel.

Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (10/6), dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Eksekutif OKI.

 “Aneksasi wilayah Palestina oleh Israel baik secara “de-facto" maupun “formal" merupakan hal yang tidak dapat diterima", ujar Menlu Retno 10 Juni 2020.

Sebelumnya, Republik Indonesia telah mengangkat isu Palestina pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berlangsung secara virtual pada Rabu (27/5). Dalam beberapa hari terakhir, Menlu Retno juga telah menghubungi Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, dan sejumlah menteri luar negeri dari anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), Gerakan Non-Blok, Uni Eropa, serta organisasi dan lembaga internasional lainnya.

Di hadapan para menteri luar negeri OKI, Retno Marsudi menyampaikan tiga usulan negaranya mengenai masalah aneksasi wilayah Palestina oleh rezim Zionis.

Pertama, apabila Israel melanjutkan aneksasi secara formal, maka negara anggota OKI yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel diminta melakukan langkah diplomatik sesuai dengan berbagai Resolusi OKI.

Kedua, Negara-Negara OKI secara kolektif menggalang dukungan internasional untuk menolak aneksasi Israel di berbagai forum internasional seperti Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan HAM.

Ketiga, mendorong dilanjutkannya negosiasi yang kredibel dan sesuai parameter yang disepakati secara internasional, untuk mencapai “solusi dua negara" (two-state solution), dimana Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai.

 

Pengungsi Rohingya

 

Malaysia Tahan 269 Rohingya dari Sebuah Kapal Rusak

Pemerintah Malaysia menahan 269 imigran Rohingya yang mencoba masuk dengan menggunakan sebuah kapal rusak pada Senin 8 Juni. Mereka berusaha memasuki Malaysia melalui pulau Langkawi.

Malaysia, negara yang tidak mengakui status pengungsi, merupakan salah satu destinasi favorit bagi Rohingya yang melarikan diri dari operasi militer Myanmar di tahun 2017.

Sejumlah Rohingya di kamp pengungsian Bangladesh juga berusaha mengungsi ke negara lain untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Bermodal informasi dari seorang sumber, otoritas Malaysia mencegat sebuah kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya pada Senin subuh di lepas pantai Langkawi. Saat petugas berusaha mendekat, 53 pengungsi Rohingya melompat ke laut dan ditangkap kemudian.

"Ditemukan 261 imigran Rohingya dan satu jasad perempuan. Kapal itu sengaja dirusak agar tidak dianggap layak untuk didorong ke laut lepas," ujar Gugus Tugas Nasional Malaysia (NTF) di wilayah perbatasan, dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa 9 Juni 2020.

Sebuah kapal milik Tim Kepolisian Laut dan KM Kimanis dari Agensi Penegakan Hukum Maritim Malaysia (MMEA) dikerahkan ke lokasi untuk melakukan operasi pengawasan dan deportasi.

"Saat KM Kimanis mendekati kapal (imigran), 53 Rohingya melompat ke laut dan berenang ke tepian. Tapi mereka semua ditangkap personel MMEA yang sudah menanti di daratan," ujar NTF.

KM Kimanis memberikan makanan dan air segar kepada para Rohingya. Dewan Keamanan Nasional Malaysia juga mengizinkan kapal rusak itu untuk ditarik ke area Teluk Ewa Jetty di Langkawi.

"Total 269 imigran gelap telah ditahan dan ditampung sementara di Kem Bina Negara Wawasan Langkawi. Sementara satu jasad perempuan telah diserahkan ke kepolisian," sebut NTF.

Otoritas Malaysia tidak menyebutkan dari mana kapal itu berasal atau sudah berapa lama para pengungsi Rohingya berada di laut.

 

Pengungsi Rohingya

 

Bangladesh Desak Repatriasi Pengungsi Rohingya

Menteri Luar Negeri Bangladesh kembali menekankan dilanjutkannya upaya pemulangan pengungsi Muslim Rohingya ke Myanmar.

A.K.Abdul Momen Rabu ( 10/6/2020) saat merespon berlanjutnya arus pengungsi Rohingya meminta masyarakat internasional berusaha memulangkan lebih dari satu juta pengungsi Rohingya ke rumah mereka di Myanmar.

Menlu Bangladesh mengatakan, Dhaka menolak menerima 300 pengungsi Rohingya yang pekan lalu ditangkap di perairan Malaysia, karena posisi Bangladesh tidak tepat untuk menerima mereka.

Pengungsi Muslim Rohinya ini awal April lalu meninggalkan selatan Bangladesh dengan harapan berimigrasi ke negara lain, namun setelah berminggu-minggu terkatung-katung di laut, mereka ditangkap pasukan penjaga pantai Malaysia.

Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri bin Yaakob hari Selasa (9/6/2020) mengatakan, Muslim Rohingya yang ditangkap harus dikembalikan ke Bangladesh.

Menlu Bangladesh beberapa waktu lalu saat berdialog dengan sejawatnya dari Irlandia, Simon Coveney meminta Uni Eropa menekan lebih keras Myanmar bagi pemulangan pengungsi Rohingya di kamp pengungsi Cox’s Bazar, Bangladesh.

 

Bendera Filipina

 

Filipina Peringati HUT Kemerdekaan, Presiden Iran Sampaikan Selamat

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani mengucapkan selamat hari ulang tahun kemerdekan Filipina kepada Presiden, dan rakyat negara Asia Tenggara ini.

Rouhani dalam sebuah pesan yang disampaikan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte hari Jumat (12/6/2020) menyampaikan harapan semoga hubungan kedua negara semakin erat.

"Dengan mempertimbangkan latar belakang historis dari hubungan dan potensi yang besar kedua negara, kerja sama Iran dan Filipina di semua aspek, baik di tingkat bilateral, regional dan internasional bisa lebih ditingkatkan melebihi  sebelumnya," kata presiden Iran dalam pesannya hari ini.

Rouhani juga mendoakan agar Presiden, pemerintah dan rakyat Filipina diberkati kesehatan, kesuksesan, kemakmuran, dan kesejahteraan.

Sebelum merdeka, Filipina merupakan koloni Spanyol dari abad 16 hingga 20, dan koloni AS di paruh pertama abad ke-20. Bangsa Filipina memperoleh kemerdekaannya dari Amerika Serikat pada 12 Juni 1946, yang diperingati sebagai hari kemerdekaan nasionalnya.(PH)

 

 

 

Tags