Rumitnya Transformasi Selatan Suriah
(last modified Sun, 01 Jul 2018 06:54:32 GMT )
Jul 01, 2018 13:54 Asia/Jakarta
  • Tentara Suriah
    Tentara Suriah

Kepentingan berbagai pemain asing membuat transformasi di selatan Suriah semakin rumit dan sabotase masih tetap ada terhadap upaya militer Suriah untuk membersihkan berbagai kawasan selatan negara ini dari pendudukan teroris.

Militer Suriah setelah membebaskan berbagai wilayah Ghouta Timur dan Barat di Provinsi Rif Dimashq, berencana membebaskan Provinsi Daraa di selatan negara ini. Meski demikian, para pemain asing menjadi penghambat terbesar dimulainya operasi militer Suriah di wilayah selatan negara ini dan mereka banyak melakukan sabotase.

 

Alasan utama sabotase pemain asing terkait dimulainya operasi militer Suriah di wilayah selatan adalah wilayah ini berbatasan dengan Yordania dan bumi Palestina pendudukan. Pemerintah Amman khawatir bahwa operasi militer Suriah membuat para teroris pindah ke wilayahnya.

 

Koran al-Rai al-Youm mengutip sejumlah sumber terpercaya menulis bahwa pemerintah Yordania berunding dengan milisi bersenjata di barat daya Daraa dan meyakinkan mereka najwa sebelum dimulainya operasi militer Suriah dan sekutunya menyerahkan senjata dan wilayah yang mereka duduki tanpa bentrokan dengan imbalan mereka akan diberi akses aman untuk keluar dari wilayah ini. Dengan kata lain, pemerintah Yordania berusaha meredama ancaman dan bayaha di wilayah perbatasannya dengan mengirim keluar para teroris dari wilayah selatan Suriah tersebut serta mengirim momok ini ke wilayah lain Suriah.

Artileri Militer Suriah

 

Sementara itu, pergerakan rezim Zionis Israel juga menjadi penghalang serius bagi upaya militer Suriah untuk memulai operasi di wilayah selatan. Israel selama beberapa tahun terakhir senantiasa berusaha membentuk zona netral di selatan Suriah dan dengan mengirim bantuan ke sejumlah wilayah selatan Suriah, Tel Aviv berusaha menarik simpati warga di wilayah ini ke arahnya dan bahkan wilayah ini mereka aneksasi ke wilayah Dataran Tinggi Golan pendudukan.

 

Kini Israel juga banyak melakukan upaya untuk merusak militer Suriah dan sekutuhnya serta mencegah kemenangan besar pasukan Damaskus di berbagai wilayah Selatan. Dalam rangka mensukseskan ambisinya ini, militer Israel kini disiagakan penuh di wilayah perbatasan Palestina seiring dengan pergerakan militer Suriah.

 

Adapun Amerika Serikat, juga termasuk salah satu kendala terpenting bagi kemajuan militer Suriah untuk memulai operasi di selatan negara ini. Sorang pakar isu strategis terkait masalah ini mengatakan, “AS untuk melanjutkan permainannya di Suriah selain timur laut, juga membutuhkan wilayah Suriah lainnya. Oleh karena itu, AS fokus terhadap wilayah selatan Suriah. AS berencana melalui koordinasi dengan militer Rusia menjalankan mekanisme untuk mencegah kekalahan lebih besar teroris di selatan Suriah. Berdasarkan mekanisme ini, AS berusaha merelokasi para teroris ke wilayah al-Tanf, zona segitiga perbatasan Yordania, Suriah dan Irak yang bahkan AS menetapkan zona larangan terbang di wilayah ini sehingga Washington mampu memanfaatkan kapasitas teroris ini di masa depan terkait transformasi Damaskus.”

 

Serangkaian upaya pemain asing dikarenakan kelompok teroris di wilayah selatan Suriah mengalami friksi dan terbagi menjadi berbagai kelompok. Ramadan Borsa, penulis dan periset besar Turki terkait hal ini menulis, jika tidak ada dukungan asing terhadap kelompok teroris di selatan Suriah, militer negara ini dengan mudah mampu meraih prestasi yang diharapkan di wilayah tersebut. (MF)