Dampak Ledakan Beirut terhadap Lebanon
Ledakan mengerikan di Beirut menimbulkan dampak besar dan konsekuensi penting bagi Lebanon.
Hingga kini, tidak diketahui apa yang menyebabkan terjadinya ledakan di pelabuhan Beirut Selasa sore. Apakah ledakan tersebut kelalaian ataukah sabotase. Tapi yang jelas akan memiliki konsekuensi serius bagi Lebanon.
Menyikapi terjadinya ledakan ini, Hizbullah Lebanon mengatakan, "Ini adalah tragedi yang menyakitkan dan kehancurannya yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan konsekuensi yang berbahaya di berbagai tingkat manusia, kesehatan, sosial dan ekonomi. Saat ini yang dibutuhkan adalah solidaritas dan persatuan semua warga Lebanon dari seluruh kelompok politik, juga aksi bersama untuk mengatasi penderitaan ini,".
Ledakan Beirut Setidaknya memiliki tiga konsekuensi penting. Masalah pertama dari ledakan Beirut, yang paling nyata adalah banyak korban. Sejauh ini, menurut statistik terbaru, ledakan itu telah menewaskan sekitar 135 orang dan melukai lebih dari 5.000. Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.
Selain membunuh dan melukai manusia, ledakan ini akan memiliki konsekuensi psikologis yang besar bagi warga Lebanon, karena kehilangan orang yang mereka cintai dan rekan senegaranya, maupun kehancuran sebagian besar Beirut.
Masalah kedua dari konsekuensi ledakan mengerikan ini menimbulkan persoalan serius terhadap perekonomian Lebanon. Sebelum terjadi ledakan, pemerintah Lebanon yang dipimpin Hassan Diab menghadapi tantangan ekonomi yang pelik dan berimbas terhadap keamanan nasional.
Menurut beberapa media Lebanon, arus pro-Barat di negara itu telah menarik sejumlah besar asetnya lebih dari 20 miliar dolar dalam waktu singkat yang telah menyebabkan nilai mata uang nasional Lebanon anjlok hingga 70 persen. Ledakan terbaru di Beirut menambah masalah ekonomi di Lebanon yang dihadapi pemerintah Diab.

The Guardian melaporkan, sebanyak 90 persen dari konsumsi gandum Lebanon diimpor, dan sebagian besar melalui terminal yang berada di jantung ledakan. Padahal hanya dalam beberapa bulan terakhir saja, harga pangan di Lebanon telah naik hingga 80 persen. Media Lebanon Al-Akhbar melaporkan, barang-barang yang memasuki pelabuhan Beirut menyumbang lebih dari 70 persen volume barang yang diimpor Lebanon.
Mantan Dubes Iran untuk Lebanon, Ahmad Dasmalchian mengungkapkan pandangannya mengenai ledakan yang menyebabkan kerusakan parah terhadap cadangan gandum Lebanon, dan mungkin sekitar 90 persen cadangan gandum pelabuhan hancur. Menurutnya, hal ini bisa menyebabkan masalah hidup yang serius bagi rakyat Lebanon, yang harus dipikirkan pemerintahanya. Selain itu, rekonstruksi institusi, rumah, bisnis, serta rekonstruksi pelabuhan Beirut akan membutuhkan biaya besar yang tidak mampu ditanggung oleh ekonomi Lebanon saat ini.
Konsekuensi ketiga dari ledakan Beirut di bidang politik. Pemerintah Lebanon tidak berperan dalam ledakan tersebut, dan kemungkinan kelalaian tidak ada hubungannya dengan pemerintah sama sekali. Tetapi ledakan tersebut meningkatkan tekanan politik terhadap pemerintahan Hassan Diab.
Kini, pemerintah Diab sedang berada di bawah tekanan paling kuat dalam enam bulan terakhir keberadaannya, apalagi kubu oposisi dalam dan luar negeri terus bekerja keras untuk menggulingkannya. Dari dalam kabinet sendiri, Senin lalu terjadi pengunduran diri Menteri Luar Negeri Lebanon, Nassif Hitti. Tampaknya, kubu oposisi akan memanfaatkan ledakan Beirut untuk meningkatkan tekanan terhadap kabinet Diab melebihi sebelumnya.(PH)