Ketika Moskow Kecam Rencana Eropa Tempatkan Pengungsi Afghanistan di Asia Tengah
(last modified Fri, 10 Sep 2021 03:34:39 GMT )
Sep 10, 2021 10:34 Asia/Jakarta
  • Para pengungsi Afghanistan
    Para pengungsi Afghanistan

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Kamis (09/09/2021) menggambarkan rencana negara-negara anggota NATO untuk menempatkan para pengungsi Afghanistan di Asia Tengah sebagai "bencana" dan mengatakan itu akan "menghantam Eropa dengan keras", sekalipun mereka tampaknya masih belum memahami hal ini.

Pejabat Rusia itu mengkritik laporan bahwa Uni Eropa telah menawarkan untuk menyediakan uang dan sumber daya ke Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan jika mereka setuju untuk menerima pengungsi Afghanistan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada 29 Agustus bahwa blok tersebut akan memberikan bantuan keuangan kepada tetangga Afghanistan yang menampung pengungsi Afghanistan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell

Rusia telah berulang kali berbicara tentang kemungkinan tindakan Barat dalam menanggapi krisis Afghanistan, termasuk seruan AS untuk menempatkan pasukan militer dan membuat pangkalan militer di negara-negarai Asia Tengah. Sekarang Eropa berencana untuk menempatkan para pengungsi Afghanistan ke negara-negara tetangga Afghanistan, seperti Tajikistan dan Uzbekistan. Tentu saja kedua rencana ini ditentang serius oleh Moskow.

Faktanya, negara-negara Eropa telah meminta agar para pengungsi Afghanistan ditempatkan di tiga negara ini sebagai persiapan untuk menerima mereka di masa depan di negara-negara Eropa sampai permintaan mereka diproses dan kelayakan mereka diperiksa.

Pakar politik Omid Shokri mengatakan, "Kemungkinan banjir baru pengungsi Afghanistan telah mendorong Eropa untuk memantau perkembangan di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, Uni Eropa berusaha untuk meningkatkan perdagangan dengan negara-negara Asia Tengah, dan posisi Afghanistan dalam kebijakan Eropa baru terhadap Asia Tengah dapat memainkan peran penting."

Sekalipun demikian, ada beberapa masalah dalam hal ini.

Pertama, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa proses pengajuan suaka di negara-negara Eropa bisa memakan waktu beberapa tahun. Dalam hal ini apa yang akan terjadi pada pengungsi Afghanistan yang harus tinggal di kamp-kamp di negara-negara Asia Tengah ini?

Hal ini tentunya akan menimbulkan banyak konsekuensi sosial dan keamanan bagi negara-negara tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Kamis (09/09/2021) menggambarkan rencana negara-negara anggota NATO untuk menempatkan para pengungsi Afghanistan di Asia Tengah sebagai "bencana" dan mengatakan itu akan "menghantam Eropa dengan keras", sekalipun mereka tampaknya masih belum memahami hal ini.

Dalam hal ini, mereka dapat menimbulkan ancaman keamanan yang serius bagi negara-negara Asia Tengah atau bahkan mencapai Rusia. Ini menggandakan risiko ancaman teroris.

Perlu dicatat bahwa permintaan Barat ini telah memicu reaksi keras dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada akhir Agustus 2021, Putin secara eksplisit menyatakan bahwa gagasan Barat untuk penempatkan para pengungsi Afghanistan di negara-negara Asia Tengah sebelum menerima visa AS dan Eropa adalah konyol.

"Negara-negara Asia Tengah adalah mitra dan sekutu terdekat kami. Kami berbagi perbatasan dengan mereka, tetapi tidak ada batasan visa. Jika pencari suaka memasuki salah satu negara ini, bagaimana kita tahu siapa pencari suaka ini dan siapa di antara mereka?" kata Putin, mengacu pada ancaman keamanan yang sangat besar yang ditimbulkan oleh rencana ini.

Sikap keras Putin pada rencana Barat untuk menempatkan para pengungsi Afghanistan di Asia Tengah sebelum memeriksa situasi dan memberi mereka visa, mencerminkan kemarahan Moskow pada pandangan hegemonik Barat terhadap pihak lain. Di sini, negara-negara Asia Tengah dipandang sebagai negara derajat kedua, di mana keamanan mereka tidak penting bagi Amerika Serikat dan Eropa.

Presiden Rusia Vladimir Putin

Pada saat yang sama, rencana Eropa untuk menempatkan para pengungsi Afghanistan di Asia Tengah, yang ditentang keras oleh Rusia, menunjukkan bahwa Uni Eropa, seperti Amerika Serikat, berniat untuk melibatkan negara lain dalam krisis Afghanistan.

Padahal, Rusia percaya bahwa krisis saat ini di Afghanistan adalah hasil dari kebijakan yang salah dari Amerika Serikat dan sekutu Eropanya di NATO. Sekarang mereka menyatakan tidak bertanggung jawab terkait negara ini dan secara resmi mengumumkan akhir kehadiran mereka di Afghanistan. Kini mereka bermaksud untuk mengalihkan beban kesalahan mereka pada negara lain.