Rusia Bongkar Plot AS Pasok Senjata Kimia ke Teroris Daesh
Dinas intelijen luar negeri Rusia mengumumkan bahwa Amerika Serikat sedang berupaya melancarkan serangan senjata kimia untuk menyalahkan pemerintah Suriah untuk mencegah peningkatan hubungan antara Damaskus dan negara-negara Arab.
Menurut kantor berita Sputnik, Sergei Naryshkin, Direktur Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan hari Senin (3/7/2023) mengatakan, "Tim Presiden AS Joe Biden mengerahkan segenap upayanya untuk mengganggu normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Suriah, dan mendiskreditkan kepemimpinan Suriah. Untuk tujuan ini, tindakan provokatif, termasuk penggunaan bahan kimia, sedang direncanakan,".
Dalam pernyataan ini juga disebutkan bahwa James Milloy, Wakil Komandan CENTCOM di wilayah Suriah memberikan rudal dengan hulu ledak yang terkontaminasi dengan senjata kimia untuk kelompok teroris Daesh.
Plot baru Amerika untuk menuduh tentara Suriah menggunakan bahan kimia dilancarkan pada saat negara-negara Arab telah meningkatkan hubungan mereka dengan pemerintah Bashar al-Assad dalam beberapa bulan terakhir, yang bertentangan dengan pandangan Amerika, dan Suriah kembali ke Liga Arab setelah 12 tahun absen.
Sejak awal krisis Suriah pada tahun 2011, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa telah menuduh Damaskus menggunakan senjata kimia. Pusat penelitian, pangkalan militer dan lembaga lain di negara-negara Eropa menargetkan Suriah dengan dalih penggunaan senjata kimia.
Krisis di Suriah dimulai pada tahun 2011 dengan serangan besar-besaran oleh kelompok teroris yang didukung oleh Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Inggris dan Prancis, serta beberapa negara Arab untuk mengubah persamaan regional yang mendukung rezim Zionis.(PH)