Macron: Perjalanan Ukraina Gabung Uni Eropa Masih Panjang
Presiden Perancis menyatakan bahwa perjalanan Ukraina masih panjang untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Pada hari Kamis, Dewan Eropa setuju untuk memulai negosiasi mengenai aksesi Ukraina dan Moldova ke Uni Eropa.
Perjanjian ini dibuat setelah Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orbán, sebagai penentang keanggotaan Ukraina di Uni Eropa, menolak memberikan suara untuk dimulainya negosiasi aksesi Kyiv dan Chisinau ke dalam organisasi regional ini.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron hari Jumat (15/12/2023) memperingatkan bahwa jalan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa masih panjang.
"Ukraina tidak boleh melanggar aturan Uni Eropa," ujar Macron.
"Uni Eropa harus mengubah undang-undangnya secara mendasar sebelum Kyiv bergabung, dan pengakuan Ukraina tidak boleh menimbulkan masalah baru bagi anggota Uni Eropa lainnya," tegas Presiden Prancis.
Ursula Von der Leyen, ketua Komisi Eropa, yang merupakan salah satu pendukung setia Kyiv di Uni Eropa, pekan lalu menekankan bahwa Dewan Eropa hanya akan memberikan suara pada awal negosiasi aksesi dan bukan pada aksesi itu sendiri.
Proses aksesi Ukraina dan Moldova ke Uni Eropa akan melalui proses yang memakan waktu lama.
Ketua Komisi Eropa sebelumnya mengumumkan bahwa masa depan Ukraina berada di tangan Uni Eropa.(PH)