Kebohongan Besar Barat, Iran Jadi Mitra Rusia dalam Perang Ukraina!
Sejak dimulainya perang di Ukraina, negara-negara Barat telah berulang kali menuduh Tehran memicu perang dengan mengklaim tanpa bukti apapun bahwa Iran menjual senjata ke Rusia. Tuduhan tersebut berulang kali dibantah oleh otoritas Republik Islam Iran.
Selama beberapa tahun terakhir, Ukraina, bersama dengan Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa mengklaim bahwa Rusia menggunakan drone Iran dalam perang di Ukraina.
Namun klaim yang dibuat tanpa menunjukkan bukti, memiliki tujuan seperti meningkatkan tekanan politik dan ekonomi terhadap Iran dan Rusia, serta membenarkan pengiriman senjata Barat ke Ukraina untuk melanjutkan perang.
Menurut Pars Today, klaim Kyiv dan para pendukungnya terhadap Tehran muncul pada saat Republik Islam Iran berulangkali menekankan bahwa pihaknya menganut kebijakan netralitas aktif sehubungan dengan krisis di Ukraina.
Faktanya, Iran bukanlah pihak yang terlibat dalam krisis ini, dan sejak awal krisis ini, Iran telah berusaha mengembalikan kedua negara ke jalur diplomasi untuk menyelesaikan perbedaan dan mencegah berlanjutnya perang dalam kerangka perjanjian hubungan persahabatan yang dimilikinya dengan kedua belah pihak.
Untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, Republik Islam Iran berpartisipasi dalam pertemuan ahli dengan pihak Ukraina mengenai tuduhan ini, namun pihak Ukraina tidak memberikan bukti apapun mengenai penggunaan drone Iran oleh Rusia dalam perang, yang tentunya merupakan bukti lain bahwa tuduhan itu tidak berdasar
Menurut Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran yang gugur, sejumlah kecil drone Iran yang dimiliki Rusia tidak ada hubungannya dengan perang Ukraina dan berasal dari kesepakatan senjata jauh sebelum perang ini.
Terlepas dari pentingnya hal ini, pandangan para pejabat tinggi Iran mengenai perang di Ukraina tidak pernah positif dan mereka berulang kali menyerukan diakhirinya perang demi kepentingan rakyat. Tak lama setelah dimulainya perang di Ukraina, Imam Khamenei, pemimpin Revolusi Islam, mengatakan dalam pidatonya di televisi:
Kami [menentang] pembunuhan terhadap manusia, penghancuran infrastruktur suatu negara. Kami tidak menyetujui hal ini terjadi di mana pun di dunia. Ini adalah kata-kata kami yang konstan. Kami tidak seperti orang Barat... kami mendukung penghentian perang di Ukraina, kami ingin perang berakhir di sana. Namun, penyelesaian krisis hanya mungkin dilakukan jika akar permasalahannya diketahui. Akar krisis di Ukraina adalah kebijakan Amerika dan kebijakan Barat.
Tahun lalu, ketika menolak klaim palsu mengenai partisipasi Iran dalam perang di Ukraina, beliau menyatakan:
Kami dengan tegas menolak partisipasi dalam perang di Ukraina, dan hal seperti itu sama sekali tidak benar. Perang di Ukraina dimulai oleh Amerika Serikat untuk memperluas NATO ke timur, dan sekarang, ketika rakyat Ukraina terjebak dan menderita karena masalah Amerika Serikat dan pabrik senjatanya mendapatkan keuntungan paling banyak dari perang tersebut. Oleh karena itu, mereka menghambat upaya yang diperlukan untuk mengakhiri perang.
Menurut statistik resmi, tujuh perusahaan manufaktur senjata besar Eropa, serta perusahaan manufaktur senjata Amerika telah memperoleh keuntungan yang signifikan sejak serangan Rusia terhadap Ukraina dan serangan Israel di Jalur Gaza.
Baca selengkapnya:
Perusahaan Senjata AS dan Eropa Keruk Keuntungan dari Perang di Ukraina dan Gaza
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh konsultan keuangan dan strategis, Accuracy, kinerja tujuh perusahaan utama Amerika di industri ini dan mitra-mitra mereka di Eropa menunjukkan peningkatan hampir 60% sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022.(PH)