Ekonom Amerika: Dolar Bukan Alat Pembayaran, tapi Senjata
Okt 12, 2024 20:23 Asia/Jakarta
Parstoday – Seorang ekonom Amerika Serikat, yang juga analis kebijakan publik, dalam salah satu pidatonya menjelaskan alasan mengapa dedolarisasi menjadi sebuah mekanisme.
Jeffrey Sachs, dalam pertemuan menteri-menteri ekonomi dan direktur bank sentral negara-negara anggota BRICS, lewat konferensi video mengatakan, "Pemerintah AS, alih-alih menggunakan dolar sebagai alat tukar atau mata uang cadangan devisa, malah mengubahnya menjadi senjata."
Sachs juga menyinggung pembekuan aset Iran, Rusia, Venezuela, Afghanistan, dan negara-negara lain oleh pemerintah AS. Ia menegaskan, perubahan dolar menjadi senjata dilakukan terang-terangan dengan cara seperti ini.
Ekonom AS menambahkan, "Ketika seorang presiden seorang diri mampu menandatangani semua instruksi, dan menyita miliaran dolar aset negara lain seperti Rusia, maka Anda, tidak bisa menggunakan dolar sebagai alat pembayaran, dan pada akhirnya mata uang AS, berubah menjadi alat politik untuk menyerang lawan."
"Negara-negara dunia membutuhkan alat pembayaran selain dolar. Kita membutuhkan institusi-institusi yang cepat dan khusus yang dolar tidak ikut campur di dalamnya, institusi-institusi yang tidak disanksi secara langsung," ujarnya.
Sachs yang juga menjabat sebagai Presiden Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB itu menegaskan, "Langkah-langkah yang dilakukan AS, berdasarkan seluruh standar hukum internasional, dan Piagam PBB, sepenuhnya keliru, dan melanggar hukum." (HS)