Berita Terkini: Iran Inginkan Persatuan Negara-Negara Islam, Warga Gaza Bereaksi terhadap Rencana Trump, dan Israel Keluar dari Dewan HAM PBB
Penduduk Jalur Gaza menanggapi rencana Donald Trump untuk mengevakuasi paksa wilayah tersebut, dengan mengatakan bahwa Trump lebih baik memindahkan kaum Zionis ke Amerika Serikat dan menampung mereka di tanahnya sendiri.
Reaksi penduduk Gaza terhadap rencana Trump untuk melakukan pemindahan paksa, penekanan Presiden Iran terhadap persatuan anggota OPEC, Sheikh Naim Qassem menjadi wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam di Lebanon, penarikan diri Israel dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, pesan PBB mengenai Gaza, dan anggota DPR Amerika menyerukan pemakzulan Trump, serta pernyataan Lavrov mengenai perang tarif Trump menjadi pilihan berita Iran dan dunia yang dapat Anda baca di Parstoday kali ini.
Warga Palestina di Gaza kepada Trump: Pemindahkan saja Zionis ke wilayah AS
Menurut Pusat Informasi Palestina, penduduk Jalur Gaza mengecam rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengevakuasi mereka secara paksa dari wilayah tersebut, dan menyatakan penentangan mereka terhadap rencana tersebut.
Mereka menyebut plot Trump ini sebagai intervensi dalam kehidupan dan pemukimannya di tanah mereka sendiri untuk memuaskan rezim Zionis.
Mereka menekankan bahwa akan lebih baik jika Trump berpikir untuk menampung kaum Zionis di wilayah Amerika, yang lebih besar dan lebih luas daripada tanah Mesir dan Yordania.
Presiden Iran menekankan persatuan anggota OPEC
Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian dalam sebuah pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OPEC hari Rabu Haitham al-Ghais mengatakan,"Sebagaimana kita berupaya untuk memperkuat konsensus, kohesi, dan persatuan di Iran, kita juga berupaya untuk memperkuat persaudaraan di antara tetangga dan negara-negara Islam, dan kami menganggap sangat penting untuk mencapai bahasa, visi, dan kebijakan yang sama di antara para anggota OPEC".
"Saya percaya bahwa jika anggota OPEC bertindak bersatu dan kompak, Amerika Serikat tidak akan dapat memberikan sanksi dan menekan anggota mana pun" tambahnya.
Sheikh Naim Qassem menjadi wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam di Lebanon
Pada hari Rabu, Imam Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, mengeluarkan dekrit yang menunjuk Sheikh Naim Qassem, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, sebagai wakilnya di Lebanon.
Sebelumnya, Syahid Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, adalah wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam di Lebanon sebelum ia syahid.
Israel keluar dari Dewan HAM PBB
Dalam cuitannya di akun media sosial X, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar mengklaim bahwa pemerintah Israel adalah satu-satunya pemerintah demokratis di Asia Barat dan, mengabaikan kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza dan Palestina.
Ia mengklaim bahwa Dewan Hak Asasi Manusia PBB difokuskan untuk menyerang Israel dan menyebarkan anti-Semitisme, dan Tel Aviv tidak akan lagi menerima apa yang ia gambarkan sebagai "diskriminasi."
Sekjen PBB: Sangat penting untuk menghindari pembersihan etnis
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres menekankan upaya untuk membangun kembali Gaza dan berkata, "Dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah. Sangat penting untuk tetap setia pada kerangka hukum internasional dan menghindari pembersihan etnis. Kita harus bekerja untuk menjaga persatuan dan integritas wilayah Palestina yang diduduki dan memulihkan serta membangun kembali Gaza".
"Pemerintahan Palestina yang kuat dan bersatu sangatlah penting. Masyarakat internasional harus mendukung Otoritas Palestina untuk tujuan ini" tegas Guterres.
Lavrov tanggapi perang tarif Trump: Globalisasi tidak lagi menguntungkan Amerika
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrovhari Rabu menanggapi pengenaan tarif bea cukai oleh pemerintah AS atas barang-barang yang diimpor dari beberapa negara, dengan mengatakan"Amerika Serikat adalah pencetus tatanan dunia dan globalisasi, tetapi ketika menyadari bahwa proses ini tidak lagi bermanfaat baginya, mereka membatalkannya karena globalisasi tidak lagi bermanfaat bagi Amerika."
Anggota DPR AS serukan pemakzulan Trump atas pernyataannya terkait Gaza
Anggota Kongres AS Al Green mengumumkan bahwa ia akan memperkenalkan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump karena pernyataannya mengenai Gaza. Al Green menekankan,"Ketidakadilan di mana pun merupakan ancaman bagi keadilan di mana pun, dan ketidakadilan di Gaza merupakan ancaman bagi keadilan di Amerika."
"Dengan ini saya mengumumkan akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Presiden karena pernyataan dan tindakan yang diusulkan oleh Donald Trump yang keterlaluan" tegasnya.(PH)