Tiongkok dan Arab Saudi Mengutuk Pelanggaran Integritas Teritorial Iran
Pertemuan trilateral antara Iran, Cina, dan Arab Saudi diadakan di Teheran yang dihadiri oleh wakil politik kementerian luar negeri ketiga negara.
Tehran, Parstoday- Pertemuan ketiga komite trilateral Republik Islam Iran, Arab Saudi, dan Tiongkok untuk menindaklanjuti Perjanjian Beijing diadakan di Teheran pada hari Selasa, 9 Desember.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Majid Takht Ravanchi, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, dan dihadiri oleh delegasi Saudi yang dipimpin oleh Walid Al-Kharaji, Wakil Menteri Luar Negeri negara tersebut, dan delegasi Tiongkok yang dipimpin oleh Miao Deo, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok.
Pada akhir pertemuan, nota kesepahaman tentang kerja sama bersama antara ketiga negara ditandatangani. Pihak Iran dan Saudi menekankan komitmen mereka untuk melaksanakan semua ketentuan Perjanjian Beijing dan upaya berkelanjutan untuk memperkuat hubungan bertetangga antara kedua negara melalui kepatuhan terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Piagam Organisasi Kerja Sama Islam, dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan, integritas wilayah, kemerdekaan, dan keamanan para pihak.
Iran, Arab Saudi, dan Tiongkok mencapai Perjanjian Beijing pada 10 Maret 2023, setelah lima putaran perundingan di Irak dan tiga putaran perundingan di Oman. Setelah itu, para menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi bertemu di Beijing pada 6 April 2023 dan sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik yang telah ditangguhkan sejak 2015. Akhirnya, pada Mei 2023, hubungan diplomatik praktis memasuki fase implementasi dengan dibukanya pos diplomatik Iran di Arab Saudi, diikuti oleh pembukaan Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan Konsulat Jenderal di Mashhad.
Para pejabat Iran, Saudi, dan Tiongkok juga menyerukan penghentian segera agresi rezim Zionis terhadap Palestina, Lebanon, dan Suriah, serta mengutuk pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Republik Islam Iran. Iran dan Arab Saudi juga menekankan implementasi ketentuan-ketentuan Perjanjian Beijing.
Tiongkok meluncurkan satelit penginderaan jauh baru
Dalam berita lain, Tiongkok meluncurkan roket pembawa Long March-4B pada hari Selasa untuk meluncurkan satelit penginderaan jauh baru, Yaogan-47, ke luar angkasa. Satelit tersebut diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Tiongkok barat laut dan berhasil memasuki orbit yang telah ditentukan.
Peringatan Tiongkok untuk Jepang
Sementara itu, seiring berlanjutnya ketegangan antara Beijing dan Tokyo, Tiongkok telah mengumumkan dalam sikap terbarunya mengenai isu tersebut bahwa Jepang mengancam Tiongkok secara militer. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul di Beijing bahwa ancaman "dimensi militer" Tokyo "sama sekali tidak dapat diterima." Pernyataan tersebut muncul setelah Jepang mengumumkan bahwa jet tempurnya telah dikunci radar oleh Tiongkok.
Bersamaan dengan perkembangan ini, Menteri Luar Negeri Tiongkok mengumumkan bahwa setiap upaya untuk mempromosikan "kemerdekaan Taiwan" sama saja dengan pemisahan wilayah Tiongkok, dan mendukungnya dianggap sebagai campur tangan langsung dalam urusan internal Beijing; Suatu tindakan yang, menurutnya, melanggar konstitusi Tiongkok dan hukum internasional.(PH)