Klaim Koalisi Amerika Memerangi Daesh; Kebohongan Besar Abad ini
Pemerintah Suriah menuding apa yang disebut sebagai koalisi internasional anti-Daesh yang dipimpin Amerika Serikat telah melakukan kejahatan perang.
Kementerian Luar Negeri Suriah hari Ahad (17/03) menyatakan bahwa pengumuman yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat, Perancis, Inggris dan Jerman pada kesempatan peringatan krisis Suriah (15 Maret 2011) adalah dokumen sejarah kebohongan dan kemunafikan. Negara-negara yang mengeluarkan pernyataan tersebut, tambah Kemenlu Suriah, adalah penanggung jawab utama pembantaian orang-orang Suriah dan negara-negara di kawasan. Kemenlu Suriah menekankan bahwa mereka tidak pernah mengundang negara-negara ini untuk membangun kembali negara itu, karena mereka harus membayar kompensasi atas kejahatan dan perusakan yang telah mereka lakukan.
Koalisi internasional anti-Daesh yang berada di bawah komando Amerika Serikat terdiri dari negara-negara yang terlibat dalam krisis Suriah, yang berada di bawah perintah AS yang berusaha memperpanjang krisis dan perang di negara itu. Koalisi Amerika anti-Daesh telah menghancurkan secara luas infrastruktur Suriah dan telah melemahkan militer negara dan berusaha untuk memperkuat para teroris.
Sebagian negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB juga telah menerapkan sanksi sepihak terhadap Suriah, sehingga mereka pada dasarnya melengkapi teroris politiknya atas teroris ekonomi. Pemerintah Suriah telah berulang kali mengirim surat kepada Sekjen PBB dan dan ketua Dewan Keamanan untuk mengakhiri tindakan koalisi Amerika di Suriah, yang tanpa izin pemerintah negara ini dan keluar dari kerangka kerja PBB. Koalisi yang disebut anti-Daesh dibentuk di masa kepresidenan Obama yang bertujuan untuk mengklaim tengah memerangi teroris yang berbasis di Irak dan Suriah.
Sementara itu, menurut laporan resmi, Amerika Serikat dan mitra Barat dan Arabnya telah menjadi sponsor utama dan pendukung keuangan kelompok teroris, termasuk Daesh, dan klaim AS memerangi terorisme, termasuk Daesh Ini adalah kebohongan besar abad ini dari pihak pemerintah Amerika.
Pusat Studi Sosial-Politik Arab di Jenewa baru-baru ini menulis sebuah laporan bahwa negara-negara Barat adalah sponsor utama para teroris di Suriah. Dalam laporan Pusat Studi Politik dan Sosial Arab di Jenewa ditekankan bahwa negara-negara Barat tidak jujur dalam perang melawan terorisme dan mendukung sekutu mereka di wilayah itu untuk mengirim teroris ke Suriah. Sumber-sumber berita menunjukkan bahwa teroris dari lebih dari 80 negara berada di Suriah.
Pengungkapan yang berbeda tentang fakta-fakta krisis Suriah telah membuat opini publik lebih menyadari kenyataan bahwa krisis ini telah menjadi hasil dari intervensi dan hasutan negara-negara Barat dan Arab. Negara-negara Barat yand dipimpin Amerika Serikat, pada dasarnya, terlibat dalam perang saudara dalam delapan tahun terakhir dengan mengeluarkan beberapa protes di Suriah yang dilakukan secara damai melalui penyebaran kelompok-kelompok teroris dan dukungan penuh terhadap mereka.
Dengan demikian, dasar dari krisis Suriah adalah intervensi asing, bantuan keuangan dan pemberian senjata kepada teroris, dimana koalisi ant-Daesh telah memainkan peran dalam hampir semua masalah ini dan dengan demikian klaim mereka untuk memerangi terorisme adalah tipuan, tidak lebih.