Virus Corona, Masalah Baru Bagi Eropa dan Amerika
(last modified Fri, 20 Mar 2020 12:27:58 GMT )
Mar 20, 2020 19:27 Asia/Jakarta

Menyebarnya virus Corona (COVID-19) di berbagai negara dunia telah menimbulkan beragam persoalan di Amerika Serikat negara-negara Eropa.

Komisi Eropa mengklaim sedang bekerja sepanjang waktu untuk membantu warga negara anggota Uni Eropa yang berada di luar negeri, yang telah meminta repatriasi (pemulangan kembali orang ke tanah airnya/ke negeri asalnya).

Komisi tersebut mengumumkan bahwa mereka telah menyediakan peralatan medis untuk memenuhi permintaan yang akibat menyebarnya pandemi Covid-19.

Negara-negara anggota Uni Eropa menghadapi kekurangan peralatan medis dan pakaian pelindung untuk memenuhi kebutuhan pera staf medis.

Komisi Eropa juga meluncurkan rencana untuk memfasilitasi produksi dan pasokan ventilator, dan masker serta barang-barang penting lainnya yang diperlukan untuk menangani virus Corona.

Karena semakin banyak penerbangan dibatalkan dan perbatasan ditutup, Komisi Eropa mengatakan bahwa sejumlah besar warga Uni Eropa terdampar di luar negeri di seluruh dunia.

Karena gangguan penerbangan dan pembatasan perbatasan baru, pergerakan di dalam blok itu sendiri menjadi semakin sulit.

Para pemimpin Uni Eropa dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak di Brussel pada Kamis dan Jumat mendatang. Namun telah ditunda. Pertemuan rencananya dilakukan melalui konferensi video.

Uni Eropa dan Inggris sekarang memiliki lebih dari 70.000 kasus yang dikonfirmasi terkait virus Corona. Selain masalah kesehatan, kekhawatiran semakin memuncak pada dampak finansial. Saat ini skala itu tidak terhitung.

Virus Corona ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan,  Provinsi Hubei, Cina.

Virus ini telah menyebar ke berbagai negara dunia. Menurut data terbaru, setidaknya lebih dari 243.100 orang telah terinfeksi Virus Corona di seluruh dunia.

Lebih dari 85.800 pasien virus ini berhasil sembuh dan lebih dari 10.200 lainnya meninggal dunia. (RA)