NY Times: Iran Masih Bertahan karena Berakar dari Revolusi
(last modified Mon, 21 Jun 2021 12:25:56 GMT )
Jun 21, 2021 19:25 Asia/Jakarta
  • perayaan kemenangan Revolusi Islam Iran ke-42 di Tehran. Foto: Arash Khamooshi for The New York Times.
    perayaan kemenangan Revolusi Islam Iran ke-42 di Tehran. Foto: Arash Khamooshi for The New York Times.

Surat kabar Amerika Serikat, New York Times menulis, sebuah negara yang berakar dari revolusi seperti Iran terbukti menjadi salah satu negara paling stabil di dunia, bahkan bertambah kuat meski diterpa berbagai krisis.

New York Times, Minggu (20/6/2021) melaporkan, beberapa bulan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, sebagian orang percaya pemerintahan Islam ini tidak akan bertahan lebih dari setahun.

Anggapan ini, katanya, muncul karena banyak masalah yang harus dihadapi Republik Islam Iran sejak awal berdiri, mulai dari tekanan Barat, perang yang dipaksakan oleh Irak, sampai pemberontakan di dalam negeri.

Akan tetapi terbukti sampai sekarang di usianya yang menginjak 42 tahun, Republik Islam Iran masih bertahan, sebagian krisis bahkan telah menyebabkan negara ini semakin kuat dan mengakar.

Menurut NY Times, usia Republik Islam Iran yang panjang ini telah menjungkirbalikkan asumsi para ahli dan pengamat internasional. Penelitian terbaru menunjukkan hanya sedikit negara yang terbukti sistemnya yang terbentuk dari revolusi sosial, bisa bertahan lama di dunia ini.

Salah satunya Iran, dengan sistem unik yang dimilikinya. Iran punya sentuhan demokrasi sederhana yang membuka ruang bagi perbedaan pendapat di antara rakyatnya, dan faksi-faksi politik. (HS)