Menelisik Kesuksesan Atlet Putri Iran
Sejak kemenangan Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979, perempuan mendapat tempat istimewa di negara ini, salah satu contohnya adalah keberhasilan perempuan Iran di berbagai kancah internasional, termasuk kompetisi olahraga.
Misalnya saja pada Asian Games di Hangzhou, Tiongkok yang digelar pada 23 September hingga 8 Oktober 2023, atlet putri Iran banyak meraih penghargaan; Dari total 54 medali Iran di kompetisi ini, 16 medali, yaitu sekitar sepertiga medali, diberikan kepada perempuan.
Beberapa atlet wanita Iran berpartisipasi dalam kompetisi ini untuk pertama kalinya, dan beberapa lainnya memenangkan medali untuk pertama kalinya dalam cabang olahraga putri. Misalnya, Farang Partoazar meraih medali perak putri Iran pertama di Asia, atau medali perak Taraneh Ahmadi yang merupakan medali terbaik putri Iran di bidang skating.
Namun bersamaan dengan kesuksesan olahraga putri Iran, sebuah film yang tidak mendapatkan izin saat produksinya diselundupkan keluar di dunia maya. Ironisnya, film ini berkisah tentang seorang wanita Iran yang mengaku berhasil memecahkan rekor dalam renang, namun pihak berwenang Iran menolak mencatat rekornya dengan dalih pakaian yang tidak pantas.
Bagaimana mungkin tingkat keberhasilan perempuan Iran dalam olahraga internasional di bawah bendera Republik Islam, sama sekali tidak menarik perhatian para sineas yang mendukung hak-hak perempuan. Namun cerita kontradiktif dengan banyak keraguan menjadi dasar pembuatannya. film yang mencerminkan keadaan olahraga wanita Iran bagi masyarakat dunia di festival internasional.
Para pencipta dan pemeran film ini yang mengaku memilih kisah nyata dari olah raga wanita sebagai subjek filmnya, kenapa tidak menggunakan medali perak Zahra Bagheri di Korash (sejenis gulat kuno) atau medali perak Taraneh Ahmadi dalam skating sebagai dasar pembuatan film tentang kesuksesan olahraga wanita Iran ?
Republik Islam tidak menentang gulat, angkat besi, dan skating wanita. Bahkan dalam renang, kompetisi wanita diadakan di Iran. Tapi di arena internasional, karena kehadiran pria dan penolakan internasional terhadap pakaian khusus perenang wanita Iran, izin tersebut tidak diberikan kepada atlet Iran.(PH)