Idul Fitri, Hari Kemenangan atas Diri Sendiri (2)
(last modified Sun, 01 May 2022 10:34:10 GMT )
May 01, 2022 17:34 Asia/Jakarta

Idul Fitri adalah hari kemenangan atas dirinya sendiri setelah selama sebulan penuh, umat Islam berlatih untuk mengendalikan diri dalam setiap hal yang dilarang syariat dan menjaga agar diri mereka terhindar dari dosa, serta selalu dalam keadaan taat dan pengabdian kepada Allah Swt.

Salat Idul Fitri adalah ritual hari raya yang paling indah yang melipatgandakan kebesarannya. Suara takbir pada pagi hari berkumandang dari menara-menara masjid dan pusat penyelenggaraan Salat Idul Fitri. Orang-orang beriman bergegas ke pintu ilahi dalam suasana penuh spiritualitas untuk menunaikan salat dan berdoa.

  اللَّهُ أَکْبَرُ اللهُ أَکْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ الْحَمْدُلِلَّهِ عَلَی مَا هَدَانَا وَلَهُ الشُّکْرُ عَلَی مَا أَوْلانَا

Berkat satu bulan ibadah, manusia di bumi merayakan Idul Fitri, dan para malaikat di langit telah ditugaskan untuk memberikan hadiah dan pahala ilahi kepada umat Islam. Rasulullah Saw bersabda bahwa ketika malam Idul Fitri tiba, Allah Swt menghitung pahala orang-orang yang berpuasa dengan jumlah pahala yang tak terhitung.

Bersamaan dimulainya bulan suci Ramadan, mereka yang berharap bisa berpuasa dan memenuhi undangan ilahi, setelah akhir puasa 30 hari, mereka berpartisipasi dalam perayaan harapan dan bersyukur kepada Tuhan atas keberhasilannya itu.

Suara takbir dan pujian telah mengubah suasana setiap kota. Lansia, dewasa dan anak-anak berada dalam saf yang rapi, dan menengadahkan tangan mereka ke langit dan berdoa:

 اللهم اهل الکبریاء و العظمة و اهل الجود و الجبروت...

Salat Idul Fitri adalah kegiatan terpenting pada hari rayat Idul Fitri. Dengan kata lain, ritual hari raya Idul Fitri yang paling indah, yang melipatgandakan kebesarannya, adalah melaksanakan Salat Idul Fitri.

Lantunan takbir berturut-turut dari masjid dan tempat-tempat penyelenggaraan Salat Idul Fitri telah mendorong dan mengubah hati serta melipatgandakan keinginan untuk hadir. Jemaah Salat Idul Fitri berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah dalam saf yang rapi dan dalam naungan cahaya iman dan bimbingan. Mereka bersyukur atas rahmat dan pengampunan ilahi.

Mereka menunaikan Salat Idul Fitri dan dalam doa Qunut, mereka membaca:

 اَللّهُمَّ اَهْلَ الْکِبْرِیاَّءِ وَالْعَظَمَةِ وَاَهْلَ الْجُودِ وَالْجَبَرُوتِ وَاَهْلَ الْعَفْوِوَالرَّحْمَةِ وَاَهْلَ التَّقْوى وَالْمَغْفِرَةِ اَسْئَلُکَ بحَقِّ هذَا الْیَومِ الَّذى جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمینَ عیداً وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللّهُ عَلَیْهِ وَ الِهِ ذُخْراً و َشَرَفا ً [ و کرامتا ً ] وَ مَزِیْداً اَنْ تُصَلِّىَ عَلى مُحَمَّدٍ وَ الِ مُحَمَّدٍ وَ اَنْ تُدْخِلَنى فى کُلِّ خَیْرٍاَدْخَلْتَ فیهِ مُحَمَّداً وَ الَ مُحَمَّدٍ وَاَنْ تُخْرِجَنى مِنْ کُلِّ سُوَّءٍ اَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّداً وَ الَ مُحَمَّدٍ صَلَواتُکَ عَلَیْهِ وَعَلَیْهِمْ اَللّهُمَّ اِنّى اَسْئَلُک َخَیْرَ ما سَئَلَکَ مِنْهُ عِبادُکَ الصّالِحُونَ وَ اَعُوذُ بِکَ مِمَّا اسْتَعاذَ مِنْهُ عِبادُکَ الْصّالِحُونَ

"Ya Allah, wahai Pemilik Kebesaran dan Keagungan, wahai Pemilik Kedermawanan dan Keagungan, wahai Pemilik Maaf dan Rahmat, wahai Pemilik Takwa dan Ampunan, aku memohon kepada-Mu demi hak hari ini yang telah Engkau jadikan bagi Muslimin sebagai hari raya dan bagi Muhammad saw sebagai simpanan, (kemuliaan), dan tambahan (kedudukan) agar Engkau curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, memasukkanku dalam setiap kebaikan yang telah Engkau masukkan di dalamnya Muhammad dan keluarga Muhammad, dan mengeluarkanku dari setiap keburukan yang darinya telah Engkau keluarkan Muhammad dan keluarga Muhammad—shalawat-Mu atasnya dan atas mereka semua. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan apa yang telah diminta oleh hamba-hamba-Mu yang saleh kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang hamba-hamba-Mu yang saleh berlindung kepada-Mu darinya."

Di akhir doa qunut ini kita memohon kepada Tuhan untuk dimasukkan ke surga yang menjadi pembersih iman, akhlak dan amal saleh yang juga dimasuki oleh Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Kita juga memohon kepada Allah untuk dijaga dari perbuatan buruk.

Salat Idul Fitri adalah sebuah perkumpulan agung yang menjadi manifestasi iman dan spiritual umat Islam. Para pemuka agama sangat menekankan untuk menghadiri perkumpulan agung ini. Mengingat bahwa Islam adalah agama sosial, perilaku yang mengarah ke persatuan sangat ditekankan.

Sejumlah amalan wajib seperti haji juga dilaksanakan secara berkelompok. Haji menunjukkan kehormatan dan kebesaran Islam serta peluang bagi muslim untuk mengenal sesamanya dan menyelesaikan isu-isu dunia Islam.

Salat Idul Fitri merupakan perkumpulan penting umat Islam di berbagai negara-negara Islam Muslim. Imam Ridha as bersabda, "Seperti penamaan Idul Fitri dijadikan sebagai hari raya supaya masyarakat di hari tersebut berkumpul dan keluar untuk Tuhan serta memuji-Nya karena nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka, hari tersebut, adalah hari raya dan hari bekumpul serta kembali ke fitrah dan hari zakat (zakat fitrah) dan hari keinginan dan permohonan."

Salat Idul Fitri di setiap kota dan negara biasanya digelar di tempat-tempat suci dan masjid penting, serta terdiri dari dua rakaat dengan total sembilan qunut. Salah satu Salat terindah Idul Fitri adalah Salat Idul Fitri di Tehran yang diimami oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Selain itu, di kota seperti Mashad dan Haram Imam Ridha as juga digelar Salat Idul Fitri dengan dihadiri puluhan ribu jemaah salat.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei

Ayatullah Khamenei mengatakan, umat Islam keluar dari bulan Ramadan dengan penuh cahaya. Bulan Ramadan dengan puasanya, zikir, doa dan pujian terhadap Tuhan, tadarus (bacaan al-Quran), amalan baik di dalamnya yang diamalkan oleh orang mukmin telah membuat hati-hati bersinar, dan karat-karat di hati serta jiwa manusia luntur. Sejatinya sejak malam Lailatul Qadar, orang-orang Mukmin yang berpuasa memulai tahun barunya. Pada malam Lailatul Qadar, takdir manusia ditulis oleh para pencatat Ilahi. Manusia memasuki tahun baru, tahapan baru dan sejatinya sebuah kehidupan dan kelahiran baru. Mereka meniti jalan ini dengan berbekal cadangan takwa....Salat Idul Fitri, sebuah ucapan syukur atas nikmat Ilahi di bulan Ramadhan dan atas kelahiran baru ini."

Idul Fitri berarti kembali ke fitrah, yaitu perbaikan diri pada bulan suci Ramadan yang bisa membawa manusia ke posisi di mana tabir ketidaktahuan (kebodohan, fanatisme, takhayul dan khurafat yang menghalangi petunjuk tersingkirkan dari jalan fitrah, dan umat Islam kembali ke fitrah yang sama, yang merupakan pedoman (petunjuk) manusia yang lengkap dan akurat menuju ke arah kesempurnaan.

Setiap kali manusia mencapai tingkat ini dalam terang berkah Ramadan dan ibadah puasa, ia telah mencapai kebenaran konsep Idul Fitri. Menurut Imam Ali as,  Idul Fitri adalah hari raya bagi orang yang puasanya diterima oleh Allah, dan menempatkan doa dan ibadahnya dalam syukur. (RA)