Seruan untuk Mengintensifkan Protes terhadap PA
Kelompok-kelompok Palestina, organisasi hukum dan berbagai media telah mengutuk tindakan keras pasukan keamanan Otorita Palestina (AP) terhadap pengunjuk rasa Palestina sebagai protes atas pembunuhan Nizar Banat.
Hamas mengutuk tindakan pasukan keamanan Otorita Palestina dan menekankan bahwa penumpasan, pengejaran dan penyerangan terhadap jurnalis dan aktivis mencerminkan tindakan represif yang meluas dari aparat keamanan Palestina, yang mengarah pada krisis di Palestina.
Hamas juga menyerukan kelanjutan gerakan damai dan agar para pelaku pembunuhan Banat diungkap dan dihukum.
Menurut situs Arabi 21, gerakan Jihad Islam Palestina juga menegaskan bahwa Otorita Palestina tidak lagi mewakili bangsa Palestina, bahkan bertentangan dengan cita-cita dan martabat bangsa ini.
Gerakan itu menambahkan bahwa kebijakan Otorita Palestina menunjukkan kegagalannya di semua tingkatan, dan bahwa bangsa memiliki hak untuk menuntut pengadilan dan pelengseran koruptor.
Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga menyalahkan para pemimpin Otorita Palestina dan dinas keamanannya atas kejahatan tersebut, dan meminta penduduk Tepi Barat untuk turun ke jalan untuk memprotes tindakan pasukan keamanan terhadap rakyat Palestina.
Persatuan Jurnalis Palestina juga mengutuk tindakan keras Otorita Palestina terhadap wartawan Palestina selama liputan berita protes terhadap pembunuhan Banat.
Pengumuman kematian Nizar Khalil Mohammed Banat, seorang aktivis politik dan sosial Palestina, oleh pejabat Otoritas Palestina di provinsi al-Khalil (Hebron), Tepi Barat, telah memicu gelombang kemarahan dan protes di Palestina.
Nizar Banat, seorang pengkritik keras Otorita Palestina yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas dan seorang kandidat dalam daftar al-Hurriya dan al-Karama dalam pemilihan parlemen, baru-baru ini meminta Uni Eropa untuk memotong dana kepada Otorita Palestina karena penundaan tersebut. Pelan-pelan, menurut Nizar Banat, "PA menjual segalanya untuk kepentingannya sendiri, termasuk pemberontakan rakyat dan para martir Palestina."