Apr 30, 2022 09:14 Asia/Jakarta
  • 29 April 2022
    29 April 2022

Hari ini Jumat, 29 April 2022 bertepatan dengan 27 Ramadhan 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 9 Ordibehest 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ibnu Arabi Lahir

883 tahun yang lalu, tanggal 27 Ramadan 560 HQ, Muhyiddin Abukabar bin Muhammad yang dikenal dengan nama Ibnu Arabi ilmuwan dan sufi besar Muslim, terlahir ke dunia di Andalusia.

Sejak berusia delapan tahun Ibnu Arabi telah belajar al-Quran, fiqih dan hadis. Menginjak usia remaja, beliau mulai terjun ke dunia irfan dan penyucian jiwa. Untuk melanjutkan pendidikannya, Ibnu Arabi melakukan perjalanan ke berbagai negeri muslim.

Sejak tahun 620 Hijriah beliau menetap di Damaskus serta menyibukkan diri dengan aktifitas mengajar dan menulis buku. Kitab al-Futuhat al-Makkiyyah, Fushushul Hikam, dan kitab al-Mabadi wa al-Ghayat adalah tiga karya beliau yang terkenal. Ibnu Arabi wafat tahun 638 Hijriah di Damaskus.

Peresmian Makam Baru Abu Ali Sina

64 tahun yang lalu, tanggal 9 Ordibehest 1337 HS, makam baru Abu Ali Sina di kota Hamedan diresmikan tepat dengan peringatan seribu tahun kelahiran ilmuwan besar muslim itu dengan dihadiri para ilmuwan dan orientalis.

Abu Ali Sina

Makam baru Abu Ali Sina didirikan di area seluas lebih dari 3000 meter. Ada 12 tiang yang menyangga makam Ibnu Sina dan menjadi simbol penguasaannya atas 12 disiplin ilmu seperti kedokteran, perbintangan, matematika, filsafat, logika, sastra, metafisika, irfan dan lain-lain. Sementara ada 10 tiang lainnya di depan kuburan beliau sebagai simbol telah lewat 10 abad dari kehidupan ilmuwan muslim  ini.

Di sisi kuburan Ibnu Sina terdapat museum yang terkait dengan pribadi agung ini dan terbuka setiap hari bagi para pengunjung dan pecinta ilmu pengetahuan.

Penyiksaan di Guantanamo dan Abu Ghraib
 
18 tahun yang lalu, tanggal 29 April 2004, televisi CBS Amerika menayangkan film penyiksaan terhadap para tahanan Guantanamo dan Abu Ghraib, oleh tentara AS.

Dalam film dan foto-foto yang kemudian ditayangkan itu terbukti bahwa para sipir militer AS secara brutal menyiksa fisik dan mental para tahanan.

Terungkapnya aksi penyiksaan tersebut memicu kemarahan opini umum dunia dan menuai kecaman dari berbagai negara dan organisasi. Penyiksaan tahanan Irak di penjara Abu Ghraib, juga menyingkap kebohongan klaim Amerika soal upaya menegakkan demokrasi dan HAM di Irak.
 
Para pejabat tinggi Gedung Putih mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui penyiksaan tersebut. Namun dari pengakuan para oknumnya, terkuak pula bahwa aksi tersebut diketahui bahkan sesuai instruksi pejabat Gedung Putih.