Lintasan Sejarah 26 Mei 2022
Hari ini Kamis, 26 Mei 2022 bertepatan dengan 24 Syawal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 5 Khordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abdurrazaq Shanani Meninggal Dunia
1232 tahun yang lalu, tanggal 24 Syawal 211 HQ, Abdurrazaq Shanani, seorang cendikiawan dan ahli hadis terkenal abad ke-3 Hijriah, meninggal dunia di Yaman.
Abdurrazaq Shanani adalah seorang cendikiawan yang amat konsisten dalam menimba dan menyebarluaskan ilmu. Abdurrazaq Shanani banyak membimbing murid-murid di bidang agama.
Selain itu, dia juga menghapal al-Quran dan menulis buku tafsir al-Quran yang kini masih tersimpan di perpustakaan Mesir. Pada akhir usianya, dia kehilangan pengelihatannya dan akhirnya meninggal dunia pada usia 85 tahun.
Guyana Memerdekakan Diri
56 tahun yang lalu, tanggal 26 Mei tahun 1966, negara Guyana yang terletak di utara Kawasan Amerika Latin, memerdekakan diri.
Guyana ditemukan oleh para pelaut Spanyol sekitar lima abad yang lalu. Negara inilah yang kemudian menjadi penjajah Guyana. Awal abad-18, terjadi perang dahsyat di antara negara-negara Eropa yang terjadi di kawasan-kawasan Guyana, Suriname, Venezuela, dan sejumlah kawasan Brazil.
Tahun 1815 , ditandatangani perjanjian Wina oleh negara-negara yang terlibat perang. Dalam perjanjian itu, ditentukan batas-batas yang kawasan yang dipertentangkan untuk kemudian dibagi-bagi di antara negara-negara penjajah. Dalam pembagian itu, Guyana menjadi kawasan koloni Inggris hingga akhirnya merdeka pada tahun 1966. Akan tetapi, saat itu status Guyana masih sebagai anggota negara persemakmuran.Barulah pada tahun 1970, Guyana betul-betul melepaskan segala hubungan dengan negara penjajahnya, yaitu Inggris.
Kawasan Guyana memiliki luas wilayah 215.000 kilometerpersegi. Negara ini terletak di sisi Samudera Atlantik dan berbatasan dengan Venezuela, Suriname, dan Brazil.
Rahim Moazzen Zadeh Wafat
17 tahun yang lalu, tanggal 5 Khordad 1384 HS, Rahim Moazzen Zadeh, pelantun azan terkenal Iran meninggal dunia di Tehran akibat penyakit yang dideritanya.
Ustad Rahim Moazzen Zadeh lahir dari keluarga yang mempunyai kemampuan suara bagus dan rata-rata adalah muazzin. Moazzen Zadeh merupakan anak tertua Abdolkareem dan ia menekuni jalan yang dilalui oleh ayahnya secara serius. Sepeninggal ayahnya, praktis Moazzen Zadeh melanjutkan kebiasaan ayahnya melantunkan azan di masjid.
Lantutan azan Moazzen Zadeh menjadi terkenal di Iran dibaca dengan gaya Turki "Zand". Azan gaya Moazzen Zadeh menjadi terkenal setelah azannya direkam pada 15 Khordad 1334 HS di studio 6.
Menurut Moazzen Zadeh, waktu itu ia tengah berpuasa dan hendak melantunkan azan yang nantinya menjadi budaya Iran dan Islam.