Lintasan Sejarah 31 Mei 2022
Hari ini Selasa, 31 Mei 2022 bertepatan dengan 29 Syawal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 10 Khordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Perjanjian Gulistan Ditandatangani
215 tahun yang lalu, tanggal 29 Syawal 1228 HQ, perjanjian Gulistan ditandatangani oleh Iran dan Tsar Rusia. Di pihak Iran, penandatangan perjanjian ini adalah Mirza Abul Hasan Khan Ilchi.
Perjanjian ini terdiri dari 11 pasal dan sebuah pembukaan. Perjanjian Gulistan merupakan akhir dari peperangan sepuluh tahun yang berlangsung antara Iran dan Rusia, dengan kekalahan di pihak Iran dan Dinasti Qajar yang berkuasa di Iran waktu itu.
Atas dasar perjanjian ini, sebagian wilayah Iran, mulai dari Gunje, Shirvan, Baku, Dagestan, dan Georgia sampai Laut Kaspia dikuasai oleh Rusia. Sebaliknya, Rusia hanya diikat perjanjian untuk mengakui pemerintahan Abas Mirza. Tiga belas tahun kemudian, yaitu tahun 1241 Hijriah, Rusia kembali menginvasi Iran dan menduduki sebagian wilayah kekuasaan Iran. Perang itu berakhir dengan perjanjian "Turkman Chai".
Umat Buddha Vietnam Tewas Bakar Diri
56 tahun yang lalu, tanggal 31 Mei 1966, seorang gadis berusia 17 tahun dan beragama Buddha bunuh diri dengan turun ke jalan di Kota Hue.
Ia memprotes rezim Vietnam Selatan. Itu merupakan kematian kelima dalam kurun waktu tiga hari terakhir. Para umat Buddha menuntut pengunduran diri pemerintahan militer yang dipimpin Perdana Menteri Marsda Ky dan Kepala Negara Jenderal Nguyen Van Thieu.
Thich Thien Minh, seorang pemimpin spiritual, mengimbau umat Buddha agar menghentikan pengorbanan diri seperti itu. Oleh karena itu, hari ini pada 1966 ia menemui enam anggota delegasi pemerintah di Hue untuk membahas kemungkinan dampak besar bagi masyarakat sipil atas kejadian tersebut.
Kota pun telah berada di bawah kendali para siswa umat Buddha selama dua bulan terakhir. Mereka sepakat memblokade jalan dan menutup stasiun radio atas perintah Letnan Kolonel Phan Van Khoa, wali kota propemerintah dari Hue.
Atas kejadian itu, Presiden AS Lyndon Johnson mengecam keras aksi tersebut dan menilai itu merupakan 'aksi putus asa'. Ia pun berjanji memberikan dukungan militer Amerika dalam perang melawan komunis utara.
Ayatullah Azizullah Khosravi Zanjani Wafat
27 tahun yang lalu, tanggal 10 Khordad 1374 HS, Ayatullah Azizullah Khosravi Zanjani meninggal dunia di usia 87 tahun dan dikuburkan di Pemakaman Syuhada Takab, Azerbaijan Barat.
Ayatullah Haj Sheikh Azizullah Khosravi Zanjani lahir pada 1287 HS di salah satu kota di Zanjan, Iran. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, beliau belajar ilmu-ilmu agama di hauzah ilmiah Zanjan. Beliau setelah belajar selama 10 tahun akhirnya pindah ke Qom dan selama 12 tahun mengikuti kuliah fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid kepada para guru besar seperti Ayatullah Sayid Sadruddin Sad, Mohammad Feiz Qommi, Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i, Sayid Hossein Boroujerdi dan Imam Khomeini ra.
Ayatullah Zanjani pada 1334 HS dikirim oleh Ayatullah al-Udzma Boroujerdi ke daerah-daerah terpencil di provinsi Azerbaijan Barat dan hingga akhir hayatnya selama 40 tahun beliau membaktikan dirinya untuk mengajar, menulis dan menuntun masyarakat di sana. Sekalipun kondisi hidup di sana sangat berat, tapi beliau sangat berperan dalam penyebaran ajaran Ahlul Bait dan memperkokoh akidah Syiah.
Ayatullah Azizullah Zanjani dalam proses kebangkitan rakyat Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra tampil menjadi seorang ulama penentang rezim Shah Pahlevi di Azerbaijan Barat. Beliau membuktikan tidak pernah berdamai dengan rezim Shah. Pasca kebangkitan 15 Khordad 1342 HS, beliau mendapat ancaman saat berpidato di hadapan rakyat, namun dengan penuh keberanian, beliau tetap tampil dan berpidato.