Okt 16, 2022 10:31 Asia/Jakarta
  • 16 Oktober 2022
    16 Oktober 2022

Hari ini Ahad, 16 Oktober 2022 bertepatan dengan 19 Rabiul Awal 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 24 Mehr 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Hasan bin Buyeh Dailami Meninggal Dunia

1076 tahun yang lalu, tanggal 19 Rabiul Awal 366 HQ, Hasan bin Buyeh yang dipanggil dengan sebutan Rukn ad-Daulah Dailami meninggal dunia. Hasan bin Buyeh termasuk penguasa dinasti Alu Buyeh.

Dinasti Alu Buyeh merupakan keluarga muslim Iran yang paling terkenal. Dinasti ini menguasai bagian Iran dan Irak hingga perbatasan utara Syam sejak tahun 320 HQ.

Sebagian dari penguasa Alu Buyeh berjasa dalam mengembangkan ilmu dan budaya Islam. Mereka begitu menghormati ahli sastra dan ulama di zamannya bahkan memilih para menteri dari kalangan ilmuwan. Rumah sakit Adhudi Bagdad dan puluhan rumah sakit dan sekolah termasuk peninggalan dinasti Alu Buyeh.

Nietzsche Lahir
 
178 tahun yang lalu, tanggal 16 Oktober 1844, Frederic Wilhelm Nietzsche, seorang filsuf terkenal Jerman, terlahir ke dunia.

Sejarah

Setelah menyelesaikan pendidikannya di bidang filologi klasik di Universitas Bonn dan Leipzig, Nietzsche mengajar di Universitas Basel. Pada saat itu, Nietzsche baru berusia 24 tahun. Salah satu filosofi Nietzsche yang paling fundamental adalah bawah nilai agama dan moral yang dipresentasikan oleh Kristen, telah kehilangan kekuatan dalam kehidupan manusia. Nietzsche menyimpulkan pandangan ini dalam sebuah kalimatnya yang terkenal, yaitu "Tuhan telah mati."
 
Nietzsche mengklaim bahwa nilai-nilai baru bisa diciptakan untuk menggantikan nilai-nilai tradisional. Diskusi tentang hal ini kemudian melahirkan konsep superman atau manusia adidaya. Menurut Nietzsche, manusia adidaya merupakan hasil dari kekuatan manusia dan lebih unggul dari semua kebaikan dan keburukan. Karya-karya Nietzsche di antaranya berjudul The Birth of Tragedy dan Beyond Good and Evil.

Rezim Saddam Menduduki Kota Khorramshahr

42 tahun yang lalu, tanggal 24 Mehr 1359 HS, pasukan rezim Saddam Husein menduduki kota Khorramshahr, Iran.

Senin siang tanggal 31 Shahrivar 1359 (22 September 1980) alarm kota Khorramshahr tiba-tiba berbunyi. Kota menjadi sasaran tembakan roket dan rudal. Api dan asap terlihat di mana-mana. Warga Khorramshahr tidak pernah membayangkan kejadian seperti ini.

Pada dasarnya, serangan udara Irak ke bandara-bandara Iran Senin siang itu ternyata dibarengi oleh unit-unit pasukan darat rezim Saddam Husein. Serangan yang dilakukan oleh militer rezim Saddam dilakukan dengan informasi sebelumnya mengenai titik-titik rawan dan lemah pos-pos penjagaan dan pangkalan militer yang berada di perbatasan. Selain serangan artileri berat ke pos-pos penjagaan dan pangkalan militer itu, mereka juga membombardir jalan raya Khorramshahr-Ahvaz dan pos militer Shalamcheh.

Awalnya, Irak berusaha mengancam barisan pertahanan Khorramshar-Ahvaz guna melemahkan kemungkinan perlawanan pasukan yang ditempatkan di perbatasan dan pos-pos penjagaan.

Patut diketahui bahwa para pejuang Khorramshahr yang berusaha melindungi kota menghadapi masalah berat. Karena selain tidak ada tambahan pasukan, setiap saat mereka dihantui jatuhnya jumlah korban dari pasukannya. Dalam kondisi yang demikian, berjuang menghadapi agresi rezim Saddam menjadi sulit, tapi meninggalkan kota juga menjadi hal yang lebih sulit.

Oleh karenanya, para pejuang mengambil keputusan  untuk tetap melanjutkan perjuangan secara bertahap hingga tanggal 24 Mehr 1359 (16 Oktober 1980). Sejak saat itu kota Khorramshahr disebut sebagai Khounin Shahr yang berarti Kota Berdarah.