Lintasan Sejarah 14 November 2022
Hari ini Senin, 14 November 2022 bertepatan dengan 19 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 23 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ayatullah Haji Muhammad Khorasani Lahir
264 tahun yang lalu, tanggal 19 Rabiul Tsani 1180 HQ, Ayatullah Haji Muhammad Ibrahim Khorasani, seorang ulama terkemuka Isfahan Iran, terlahir ke dunia.
Ulama yang terkenal dengan nama Karbosi ini memulai pendidikannya di kota Isfahan dan kemudian melanjutkan ke hauzah ilmiah di Najaf, Irak. Seusai menyelesaikan pendidikan di Irak, Ayatullah Karbosi kembali ke tanah kelahirannya dan mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan menulis buku.
Buku-buku karya Ayatullah Karbosi yang juga terkenal atas sikap hidupnya yang zuhud ini, di antaranya berjudul Isyaraat-e Ushul dan Manasik-e Haj. Ayatullah karbosi meninggal dunia tahun 1261 Hijriah.
Kelahiran Jawaharlal Nehru
133 tahun yang lalu, tanggal 14 November 1889, Jawaharlal Nehru, salah satu pemimpin besar perjuangan rakyat India dalam melawan penjajahan Inggris, terlahir ke dunia di kota Allahabad, India utara.
Nehru adalah lulusan pendidikan tinggi di bidang hukum dan dengan menjadi anggota gerakan Kebangitan Nasional India, dia memulai perjuangannya melawan penjajahan Inggris. Akibat aktivitasnya itu, Nehru berkali-kali dipenjarakan. Selama di penjara, Nehru melahirkan karya berjudul "Hidupku", "Meninjau Sejarah Dunia", dan "Penemuan India".
Setelah bergabungnya Mahatma Gandhi dalam Kebangitan Nasional India, gerakan perjuangan rakyat India semakin kuat dengan dipimpin oleh kedua pemimpin besar itu. Akhirnya, pada bulan Agustus 1947, India meraih kemerdekaannya. Setelah India merdeka, selama 16 tahun Nehru menjabat sebagai Perdana Menteri India. Nehru meninggal pada tahun 1960.
Parlemen Ketiga Iran Dibubarkan
107 tahun yang lalu, tanggal 23 Aban 1294 HS, parlemen periode ketiga di Iran dibubarkan atas perintah Ahmad Shah, raja terakhir dari Dinasti Qajar.
Tindakan ilegal Ahmad Shah ini dilakukan setelah pertemuannya dengan menteri-menteri Rusia dan Inggris. Pada masa itu, pemerintahan Inggris dan Rusia berusaha untuk menarik Iran agar terlibat dalam Perang Dunia Pertama melawan Jerman. Oleh karena itu pula, kedua negara mendatangkan pasukannya ke Iran. Pasukan Rusia masuk ke Iran dari arah utara dan pasukan Inggris dari arah selatan.
Perlemen Iran menentang kedatangan pasukan asing ini dan mendirikan komite pertahanan nasional. Namun, komite ini tidak mampu berbuat banyak karena lemahnya posisi Shah Iran di hadapan negara-negara asing. Akhirnya, pada tahun 1917, seiring dengan revolusi di Rusia, pasukan negara ini ditarik keluar dari Iran. Tapi, Inggris masih tetap bercokol di Iran untuk melebarkan sayap imperialismenya di negara ini.