Lintasan Sejarah 16 November 2022
Hari ini Rabu, 16 November 2022 bertepatan dengan 21 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 25 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Haji Mula Muhammad Baqir Waidz Tehrani
131 tahun yang lalu, tanggal 21 Rabiul Tsani 1313 HQ, Haji Mulla Muhamamad Baqir Waidz Tehrani, seorang ulama terkemuka Tehran, meninggal dunia.
Haji Mula Muhammad Baqir Waidz Tehrani dilahirkan pada tahun 1255 Hijriah dan sebagian besar umurnya dihabiskan untuk menelaah dan menuntut ilmu.
Beliau juga banyak meninggalkan karya penulisan, di antaranya berjudul Jannatun-naim yang berisi tentang riwayat hidup Sayyid Abdul Adzim, ulama besar kaum muslimin yang merupakan salah seorang cucu Rasulullah Saw yang dimakamkan di kota Rey, Iran.
Sattar Khan Meninggal
108 tahun yang lalu, tanggal 25 Aban 1293 HS, Sattar Khan, yang terkenal dengan julukan "Panglima Nasional", salah seorang pejuang era Revolusi Konstitusional Iran, meninggal dunia.
Pada masa mudanya, karena bentrokan dengan pasukan rezim despotik Qajar, ia meninggalkan tanah kelahirannya, Tabriz, Iran utara. Namun ketika Revolusi Konstitusional bergolak, ia kembali ke Tabriz dan memimpin perjuangan di kota itu.
Setelah dikuasainya kota Tehran oleh pejuang konstitusional dan mundurnya Shah Mohammad Ali, Sattar Khan diundang rakyat untuk datang ke Teheran. Namun, para pejabat rezim Qajar menentang kehadiran Sattar Khan di kota itu dan terjadilah bentrokan sengit antara pasukan pemerintah dan pejuang konstitusional.
Dalam bentrokan ini, banyak pejuang konstitusional yang tewas dan Sattar Khan sendiri terluka parah. Akibat lukanya itu, Sattar Khan meninggal.
Hujan Buatan (Rain Making)
76 tahun yang lalu, tanggal 16 November 1946 Masehi, seorang ahli meteorologi berkebangsaan Amerika, Dr. Vincent Scahaefer untuk pertama kalinya menciptakan hujan buatan.
Dr. Vincent dengan dibantu oleh seorang ahli kimia Amerika, Irving Langmuir berhasil menciptakan hujan buatan.
Proses pembuatan hujan ini dilakukan dengan menyebarkan gas karbonik (proses super cooling) di udara. Hujan buatan biasanya digunakan di daerah dengan curah hujan rendah. Meskipun hujan buatan telah ditemukan, akan tetapi belum dapat dipergunakan secara luas di daerah-daerah dengan curah hujan rendah, mengingat biaya produksinya tergolong besar.