Nov 25, 2022 11:15 Asia/Jakarta
  • 25 November 2022
    25 November 2022

Hari ini Jumat, 25 November 2022 bertepatan dengan 30 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 4 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Muhammad bin Ahmad Dzahabi Lahir

771 tahun yang lalu, tanggal 30 Rabiul Tsani 673 HQ, Muhammad bin Ahmad Dzahabi,  seorang ahli hadis dan sejarah muslim termasyhur, terlahir ke dunia.

Sejak masa mudanya, Muhammad bin Ahmad Dzahabi yang terkenal dengan julukan Syamsuddin itu, telah tertarik untuk mengumpulkan hadis. Ia juga melakukan perjalanan ke berbagai wilayah untuk mencatat dan mempelajari hadis-hadis dari para ulama pada zaman itu.

Dzahabi juga mempelajari sejarah Islam sejak dimulainya kemunculan Islam hingga tahun 704 Hijriah yang kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Taariikhul Islam  yang banyak menjadi rujukan para ilmuwan Islam setelahnya. Karya-karya Dzahabi lainnya berjudul al-Kashif, al-Mu'jam as-Shagiir dan al-Mu'jam al-Kabiir.

Dzahabi meninggal dunia pada tahun 748 Hijriah di Damaskus.

Pembatalan Kontrak Minyak Tambahan antara Iran dan Inggris

72 tahun yang lalu, tanggal 4 Azar 1329 HS, dilakukan pembatalan kontrak minyak tambahan antara Iran dan Inggris.

Industri minyak Iran

Majlis Syura Nasional Iran membatalkan kontrak minyak tambahan antara Iran dan Inggris. Kontrak ini disusun tepat di puncak perseteruan antara Amerika dan Inggris untuk menjarah sumber-sumber minyak Iran dan ketika gerakan untuk menasionalisasikan industri minyak Iran semakin meluas.

Kontrak minyak tambahan ini dibuat sebelumnya untuk memperkuat posisi dan memperluas wewenang Inggris dalam memanfaatkan minyak yang berada di selatan Iran. Majlis Syura Nasional Iran melihat kontrak tambahan itu mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Iran.

Kelompok ulama yang dipimpin oleh Ayatullah Kashani dan nasionalis di bawah kepemimpinan Doktor Mosaddegh waktu itu menolak kontrak ini dan berusaha mengungkap konspirasi penjajahan Inggris di balik kontrak ini. Upaya ini berhasil dan industri minyak Iran pada 29 Isfand 1329 Hs berhasil dinasionalisasikan.

Kabinet Turki Dijatuhkan Kasus Korupsi

24 tahun yang lalu, tanggal 25 November 1998, pemerintahan Turki pimpinan Perdana Menteri Mesut Yilmaz dijatuhkan oleh parlemen melalui mosi tidak percaya.

Turki

Penyebabnya, mayoritas anggota parlemen menilai kabinet Turki telah tercemar korupsi. 

Dengan komposisi suara 314 banding 214, parlemen Turki sepakat untuk menyatakan mosi tidak percaya bagi pemerintahan koalisi pimpinan Yilmaz. Dia dituduh terlibat korupsi penjualan sebuah bank milik negara senilai US$600 juta dan punya hubungan dengan sindikat mafia Turki. 

Yilmaz membantah semua tuduhan itu. Dia bahkan mengaku dijebak oleh mafia dan berupaya membersihkan reputasinya melalui jalur hukum. 

Dia saat itu memperingatkan kepentingan ekonomi dan luar negeri Turki akan terancam bila pemerintahannya sampai dibubarkan. "Bila pemerintahan ini dijatuhkan, para sindikat akan tertawa. Pemerintahan kami lah yang paling bertekad memburu para sindikat," kata Yilmaz saat itu. 

Baru memerintah hampir 17 bulan, Yilmaz tidak bisa mempertahankan kabinetnya dari mosi tidak percaya. Apalagi, Turki saat itu menderita krisis ekonomi. Tingkat inflasi tahunan mencapai 62 persen dan pemerintah menghadapi utang yang tinggi. 
  
Setelah membubarkan kabinet Yilmaz, Turki mengalami krisis politik selama enam pekan karena para politisi berjuang membentuk kabinet koalisi. Pada akhirnya Turki saat itu berhasil membentuk pemerintahan baru di bawah pimpinan Bulent Ecevit, yang juga pernah menjadi perdana menteri. Ecevit memerintah hingga 2002. 

Mantan PM Yilmaz akhirnya didakwa oleh penuntut umum di pengadilan atas kasus korupsi. Namun, pada akhirnya Yilmaz dinyatakan tidak bersalah oleh Mahkamah Agung pada 2006. Setahun kemudian, setelah sempat pensiun dari gelanggang politik, Yilmaz terpilih menjadi anggota parlemen.