Des 19, 2022 10:16 Asia/Jakarta
  • 19 Desember 2022
    19 Desember 2022

Hari ini Senin, 19 Desember 2022 bertepatan dengan 24 Jumadil Awal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 28 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Mirza Nasrullah Malikul Mutakallimin Ditangkap
 
118 tahun yang lalu, tanggal 24 Jumadil Awal 1326 HQ, Mirza Nashrullah Malikul Mutakallimin, penulis dan pejuang dalam melawan despotisme kerajaan di Iran, ditangkap oleh antek-antek Raja Shah Mohamad Ali Qajar.

Beberapa waktu kemudian, dia pun tewas dibunuh. Malikul Mutakallimin  terlahir ke dunia pada tahun 1277 Hijriah di Isfahan, Iran.
 
Pada usia ke-22 tahun, dia melakukan perjalanan ke India. Penderitaan rakyat India yang dijajah oleh Inggris menimbulkan pengaruh besar dalam jiwanya sehingga ia kemudian menulis buku pertamanya yang berjudul Minal Khalq ilal Haq.
 
Buku ini mendapat sambutan luas dari rakyat dan ulama India, namun menimbulkan kemarahan dari pemerintah India dan kolonialis Inggris. Akibatnya, Malikul Mutakallimin pun diusir kembali ke Iran. Dia kemudian aktif memberikan pidato-pidato yang menentang pemerintahan Shah Mohammad Ali Qajar, sehingga akhirnya ditangkap dan dibunuh.

Kota Dezful Dibombardir Irak

40 tahun yang lalu, tanggal 28 Azar 1361 HS, dalam era perang Iran-Irak, tentara Irak menembakkan roket-roket darat ke sebuah kota di barat daya Iran, yaitu kota Dezful.

Dalam serangan ini, 60 warga sipil gugur syahid dan 287 orang lainnya luka-luka. Meskipun sebelumnya tentara Irak juga telah memborbadir beberapa kota di Iran dengan menggunakan pesawat tempur dan menewaskan banyak warga sipil, namun serangan ke kota Dezful adalah serangan besar Irak yang pertama kali dilakukan terhadap kawasan pemukiman.

Sejak saat itu, Irak semakin meningkatkan serangannya, di antaranya dengan menggunakan senjata kimia, ke kawasan pemukiman rakyat sipil Iran dan menewaskan atau melukai ribuan rakyat sipil negeri ini.

Bill Clinton Diimpeachment
 
24 tahun yang lalu, tanggal 19 Desember 1998, Dewan Perwakilan AS menyetujui dua pasal impeachment (pendakwaan) yang ditujukan kepada Presiden AS saat itu, Bill Clinton.

Bill Clinton dikenai tuduhan telah berbohong di bawah sumpah di depan juri federal dan menghalang-halangi keadilan dalam kasus skandal seksnya dengan beberapa perempuan, di antaranya Monika Lewinsky. Pada bulan Agustus tahun berikutnya, Clinton terpaksa memberikan kesaksian di Gedung Putih yang direkam oleh televisi dan secara langsung disiarkan di gedung pengadilan federal.
 
Clinton menjadi Presiden AS pertama yang terkena kasus impeachment dan yang harus duduk di depan juri untuk memberikan pengakuan atas kesalahannya sendiri. Lima minggu kemudian, anggota Senat AS melakukan voting untuk menentukan apakan Clinton harus disingkirkan dari jabatannya atau tidak. Hasilnya, Clinton lolos dari pemecatan dan ia tetap menajdi presiden sampai akhir masa jabatannya.