Feb 26, 2023 10:44 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 26 Februari 2023

Hari ini Minggu, 26 Februari 2023 bertepatan dengan 5 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 7 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Imam Zainal Abidin Lahir

 

1406 tahun yang lalu, tanggal 5 Sya'ban 38 HQ, Imam Ali Zainal Abidin, putra dari Imam Husein as, terlahir ke dunia di kota Madinah.

 

Imam Husein adalah putra dari Fathimah az-Zahra, putri Rasulullah Saw dan Imam Ali bin Abi Thalib as. Imam Ali Zainal Abidin dibesarkan dalam bimbingan Imam Husein hingga mencapai ilmu dan hakikat Ilahi. Beliau sangat tekun beribadah dan sering bersujud dalam waktu lama.

 

Oleh karena itulah beliau dijuluki sebagai Imam as-Sajjad. Dalam peristiwa Asyura di Padang Karbala yang membuat ayah beliau dan para cucu Rasulullah lainnya gugur syahid, Imam Sajjad tidak turut bertempur karena sedang sakit keras. Kemudian, Imam Sajjad memegang tampuk kepemimpinan umat Islam menggantikan Imam Husein as hingga akhir hayat beliau di tahun 94 Hijriah.

 

Dehkhoda Meninggal

 

67 tahun yang lalu, tanggal 7 Isfand 1334 HS (26 Februari 1956), Ali Akbar Dehkhoda, seorang sastrawan dan penyair besar kontemporer Iran, meninggal dunia.

 

Dehkhoda dilahirkan pada tahun 1880, di kota Teheran. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Dehkhoda pergi ke Eropa dan tinggal di sana selama lima tahun untuk melakukan penelitian. Sekembalinya ke Iran, Dehkhoda bergabung dalam perjuangan Revolusi Konstitusional. Melalui tuliasan-tulisannya, Dehkhoda mengkritik berbagai despotisme yang dilakukan oleh raja Iran dan pemerintahannya saat itu.

 

Dehkhodajuga menulis karya-karya syair yang sangat indah daan menggunakan bahasa yang sederhana. Selain itu, Dehkhoda menulis kamus folklor bahasa Persia pertama berjudul "Amsal wa Hikam" yang terdiri dari 24.000 pepatah Persia.

 

Pasukan Korsel Masuki Vietnam

 

58 tahun yang lalu, tanggal 26 Februari 1965, kelompok pertama pasukan Korea Selatan tiba di Saigon, Vietnam.

 

Pasukan Korea tersebut merupakan bagian dari Free World Military Forces (FWMF), terdiri atas beberapa negara yang mendukung Amerika dan Vietnam Selatan melawan Viet Cong.

 

FWMF merupakan pasukan yang digalang Presiden ke-36 Amerika Lyndon B Johnson. Upaya itu juga dikenal dengan sebutan program `banyak bendera' karena melibatkan sekutu Amerika.

 

Meski ditugaskan bukan sebagai pasukan perang, mereka terlibat baku tembak pada 3 April. Menjelang 1969, sebanyak 47.800 tentara Korea terlibat pertempuran di Vietnam Selatan.